Jumat, 29 September 2017

desain proses

1 | P a g e
BAB 1
PENDAHULUAN
Setiap upaya untuk mencapai suatu tujuan, umumnya dilakukan dengan suatu rangkaian kegiatan dalam suatu proses. Suatu proses adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan suatu produk, berupa barang atau jasa ataupun gagasan, dengan cerminan sebagai suatu komitmen manajemen dalam upaya untuk mencapai tujuan organisasi.
Dalam rangka pencapaian suatu tujuan, maka pelaksanaan kegiatan yang dilakukan akan dapat berbeda, antara pengarahan seorang pimpinan dengan cara arahan pimpinan lainnya. Perbedaan cara arahan tersebut disebabkan oleh perbedaan desain proses yang ditetapkan oleh pimpinannya.
Dalam menjalankan proses yang baik, maka cara yang harus dikembangkan adalah bagaimana menetapkan tugas dan menyusun tugas-tugas itu dalam satu proses, untuk mencapai suatu tujuan. Selanjutnya perlu dilakukan pengaturan atau penyusunan pelaksanaan tugas itu dalam suatu proses yang efisien. Perlu pula disadari bahwa sangat erat kaitannya, antara kualitas dengan proses efisien.
2 | P a g e
BAB II
PEMBAHASAN
1. Analisis Proses dalam Operasi Produksi
Seperti diketahui bahwa proses adalah cara, metode, dan teknik bagaimana sesuangguhnya sumber daya, yaitu tenaga kerja, mesin, bahan dan Modal yang ada dapat diolah menjadi hasil atau produk.
Dengan demikian, maka spesifikasi proses yang akan digunakan ditentukan oleh spesifikasi produk yang akan dihasilkan. Sehingga dalam kajian proses, maka yang menjadi perhatian adalah spesifikasi produk yang akan ditekankan dalam pengarahan spesifikasi proses yang dibutuhkan, untuk menghasilkan produk.
Dalam menjalankan proses yang baik, maka cara yang harus dikembangkan adalah bagaimana menetapkan tugas dan menyusun tugas-tugas itu dalam satu proses, untuk mencapai suatu tujuan. Selanjutnya perlu dilakukan pengaturan atau penyusunan pelaksanaan tugas itu dalam suatu proses yang efisien. Perlu pula disadari bahwa sangat erat kaitannya, antara kualitas dengan proses efisien.
Perlu untuk memahami bagimana kerja dari proses yang penting agar dapat menjamin terdapatnya kemampuan bersaingnya suatu perusahaan. Proses yang tidak sesuai atau tidak memenuhi apa yang dibutuhkan perusahaan, maka organisasi perusahaan akan mendapat ganjaran hukuman berupa terdapatnya kerugian perusahaan pada setiap menit operasi perusahaan.
a. Peta Arus Proses (Process Flow Charting)
Pemahaman tentang proses yang harus ditekankan adalah bahwa tujuan atau maksud dari analisis adalah suatu cara kritis untuk dapat menetapkan tingkat yang terinci dalam memodelkan suatu proses. Analisis yang dilakukan haruslah dijaga agar dapat dilakukan dan disampaikan dengan sesederhana mungkin. Selanjutnya perlu didalam secara rinci tahap-tahap penyusunan arus proses, dan perlu dipersiapkan pola pengukuran yang tepat untuk jenis proses yang berbeda.
Haruslah dapat dipahami bahwa, sering kali kegiatan atau aktivitas yang terkait dengan suatu proses, saling mempengaruhi satu dengan lainnya. Oleh
3 | P a g e
karena itu, dalam suatu kegiatan adalah penting untuk diperhatikan akan performa dan simultan dari sejumlah aktivitas atau kegiatan keseluruhan yang beroperasi pada waktu yang sama. Adapun cara yang terbaik untuk memulai penganalisian suatu proses adalah dengan menggunakan diagram yang menggambarkan unsur – unsur dasar dari suatu proses, khususnya tugas, arus atau aliran.
 JENIS – JENIS PETA ARUS
Terdapat kegunaan untuk mengkategorisasikan proses peta arus, guna dapat mudah menggambarkan bagaimana suatu proses dapat didesain secara baik. Ada kemudahan secara cepat untuk mengkategorisasikan suatu peta arus, sehingga dapat mudah menggambarkan perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan yang terdapat diantara proses.
Adapun jenis – jenis Peta Arus adalah sebagai berikut :
 Make to Order
 Make to Stock
 Hybrid
b. Pengukuran Performansi Proses
Terdapat banyak variasi dalam cara mebuat metriks performansi yang sering dihitung dalam penggunaan praktek. Dalam hal ini perlu dirumuskan cara yang konsisten, dan telah banyak digunakan dalam praktek. Adapun yang penting dalam hal ini adalah untuk dapat memahami secara nyata bagaiman suatu metriks yang telah dihitung dari suatu perusahaan atau industri tertentu dapat digunakan untuk membuat suatu keputusan.
Hal ini sama dengan penilaian ukuran keuangan bagi akuntan, maka metriks performansi proses pada dasarnya dapat memberikan kepada manajer operasi produksi, tentang ukuran bahan pokok dalam menetukan bagaimana tingkat produktifnya proses yang dilakukan sekarang. Hal ini akan sekaligus mengukur apakah tingkat produktivitas telah berubah selama waktu operasi dilakukan. Sering terjadi bahwa manajer operasi produksi membutuhkan terdapatnya peningkatan perbaikan kinerja atau performansi dari suatu proses atau proyek yang merupakan dampak dari perubahan yang telah diprogramkan. Didalam operasi produksi, nilai metriks itu selalu terdapat hubungan antara satu nilai dengan nilai lainnya, seperti :
4 | P a g e
 Utilisasi
 Produktivitas, dan
 Efisiensi
 Set up time dan Operation Time
c. Pemetaan Aliran Nilai (Value-Stream Mapping)
Terdapat variasi dari pemetaan fungsi waktu, salah satunya adalah Pemetaan aliran Nilai atau Value Stream Mapping (VSM). Dengan pemetaan ini, gagasan yang dimulai dari pelanggan, dan diikuti dengan pemahaman tentang proses operasi produksi, akan tetapi pemetaan aliran nilai VSM, juga memperluas kembali analisis ke pemasok. VSM harus memperhatikan tidak saja proses, tetapi juga keputusan manajemen dan sistem informasi yang mendukung.
Pendekatan yang dilakukan dala hal ini, adalah secara penuh dalam memahami proses dari pelanggan sampai ke pemasok. Walaupun pet aliran atau arus nilai (VSM) menimbulkan suatu kerumitan, tetapi pembangunan konstruksinya adalah mudah.
Langkah–langkah yang dibutuhkan untuk melengkapi peta aliran nilai adalah :
1) Dimulai dengan simbol untuk pelanggan, dan operasi produksi yang dapat menjamin untuk suatu gambaran besar yang menyeluruh.
2) Memasukkan pesanan pelanggan yang dibutuhkan
3) Menghitung besarnya produksi harian yang dibutuhkan
4) Memasukkan kebutuhan pengiriman dari luar ( outbound shipping) dan frekuensi delivery-nya.
5) Menentukan metode inbound shipping dan frekuensi delivery-nya.
6) Menambahkan langkah-langkah proses, seperti mesin dan perakitan.
7) Menambahkan metode komunikasi, menambahkan pula frekuensinya, dan menggambarkan arh komunikasi dengan garis panah.
8) Menambahkan pula besaran inventory, yang ditempatkan diantara setiap langkah dari keseluruhan alur arus.
9) Menentukan waktu kerja dari keseluruhan, yang tidak perlu dimasukkan besarnya nilai waktu tambahan.
5 | P a g e
2. Seleksi dan Desain Proses
Suatu proses merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk meghasilkan suatu produk, berupa barang atau jasa, ataupun gagasan dalam rangka untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan. Dengan kata lain, proses berkaitan dengan langkah-langkah pentranformasian input menjadi output, guna mencapai suatu tujuan. Dalam cara pelaksanaan proses, terdapat perbedaan cara pendekatan atau metode dan teknik, yang digunakan dalam pentranformasian input menjadi output.
a. Seleksi dari Proses
Seleksi dari proses merupakan penetapan cara pentransformasian produk, berupa barang dan jasa yang akan diorganisasikan. Implikasi dari keputusan atau seleksi proses adalah untuk perencanaan kapasitas, penetapan keputusan tata letak, pemilihan peralatan dan desain dari sistem kerja. Umumnya penseleksian proses dibutuhkan dalam rangkaian masalah, seperti perencanaan untuk suatu produk baru.
Penseleksian proses dapat terjadi secara periodik, yang disebabkan oleh perubahan teknologi dalam produk atau peralatan, serta kemungkinan terdapat tekanan atau tantangan dari persaingan. Pada dasarnya penseleksian dan perencanaan kapasitas, haruslah cocok atau sesuai dengan desain sistem.
Seleksi proses dan penetapan tata letak fasilitas adalah sangat dekat keterkaitannya. Prakiraan ramalan, desain produk berupa barang atau jasa, dan pertimbangan teknologi, seluruhnya punya pengaruh pada penseleksian proses adalah saling terkait, dan sering saling dikerjakan bersama.
JENIS-JENIS PROSES OPERASI PRODUKSI
Terdapat lima jenis proses dasar dari operasi produksi, yaitu :
 Job Shop
 Batch
 Repetitive (Berulang-ulang)
 Continuous
 Proyek
6 | P a g e
b. Strategi Fokus Dalam Proses
Suatu keputusan utama dari seorang manajer operasi produksi adalah untuk mendapatkan cara yang terbaik dalam menghasilkan produk, dan upaya untuk mengurangi terjadinya pemborosan dalam penggunaan sumber-sumber daya. Suatu strategi dari proses adalah suatu pendekatan organisasi, untuk mentransformasikan sumber-sumber daya ke dalam produk, berupa barang dan jasa. Proses yang dipilih akan mempunyai pengaruh dalam jangka panjang, terutama untuk bidang efisiensi dan fleksibilitas dari operasi produksi, seperti halnya dengan biaya dan kualitas dari produk.
Tujuan dari suatu strategi proses adalah untuk membangun proses operasi produksi yang memenuhi persyaratan atau kebutuhan pelanggan, dan memenuhi spesifikasi produk di dalam batasan biaya dan batasan manajemen lainnya. Setiap barang dan jasa, umumnya dibuat dari pilihan satu dari variasi empat strategi proses. Keempat strategi proses itu adalah :
 Strategi Fakus Proses
 Strategi Fokus Repetitif
 Strategi Fokus Produk
 Strategi Fokus Kastomisasi
c. Desain Proses Jasa
Di dalam mendesain proses jasa, perlu diperhatikan terdapatnya interaksi dengan para pelanggan. Interaksi dengan para pelanggan, sering berpengaruh pada hal-hal yang dapat merugikan performansi proses. Hanya saja perlu diingat, bahwa dalam pelaksanaan proses jasa terdapat tingkat interaksi dan kastomisasi yang dibutuhkan.
Pada dasarnya, para manajer operasi selalu mendesain proses jasa untuk mendapatkan tingkat spesialisasi yang terbaik. Para manajer operasi juga harus dapat menjaga kebutuhan interaksi pelanggan dan kastomisasi. Untuk ini, perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu :
1) Harus dapat memfokuskan secara ekstensif pada sumber daya manusia, agar dapat menghasilkan jasa yang masif dan jasa yang profesional.
2) Menekankan perlunya personalisasi jasa, yang membutuhkan keterlibatan tenaga kerja, sehingga diperlukan adanya penseleksian dan pelatihan tenaga yang tepat.
7 | P a g e
3) Perlu peran umpan balik atau feedback dari pelanggan, sebagai dasar pengendalian yang ketat dalam menjaga standar kualitas jasa.
4) Intensitas tenaga kerja untuk memungkinkan dilakukannya inovasi di dalam proses teknologi dan Scheduling.
Pada dasarnya, peluang untuk meningkatkan suatu proses jasa dapat dilakukan melalui penyempurnaan pengaturan tata letak atau layout dari peralatan yang dibutuhkan.
3. Seleksi Peralatan dan Teknologi
Suatu keputusan penseleksian peralatan dan teknologi akan menjadi rumit, karena metode alternatif dari operasi produksi, haruslah dipresentasikan secara virtual untuk seluruh fungsi operasi produksi, seperti rumah sakit, restoran atau fasilitas manufaktur.
Untuk membuat keputusan ini, personalia dari operasi produksi harus dapat mengembangkan dokumentasi, yang mengindikasikan besarnya kapasitas, dan toleransi dari setiap opsi pilihan, seperti kebutuhan akan perawatannya. Pemilihan yang terbaik akan peralatan yang terbaik, haruslah dilakukan dengan memahami industri yang akan menggunakannya dan proses yang digunakan dan teknologinya.
a. Teknologi Menjadi Dasar Keunggulan Bersaing
Pemilihan peralatan untuk jenis proses tertentu, dapat memberikan keunggulan bersaing, karena teknologinya. Beberapa perusahaan telah mengembangkan mesin yang unik atau mengembangkan teknologi yang terbangun di dalam prosesnya, sehingga akan dapat menghasilkan suatu keunggulan.
Inovasi dan modifiksi mesin dan peralatan, dapat juga memungkinkan untuk menjaga kestabilan proses operasi produksi, di dalam penyesuaian dan juga dalam pelatihan operasi dan pemeliharaan. Dalam hal tertentu, peralatan khusus sering dapat memberikan cara dalam memenangkan persaingan. Demikian pula teknologi modern dapat juga memungkinkan untuk manajer operasi produksi dapat melakukan perluasan atau memperbesar lingkup dari peralatan proses.
8 | P a g e
b. Teknologi Operasi Produksi
Pada umumnya teknologi yang lebih maju, akan dapat mempengaruhi strategi manajemen operasi produksi yang nyata. Hal ini terjadi karena pertumbuhan akhir-akhir ini di dalam produktivitas, yang umumnya datang dari penerapan teknologi operasi produksi. Khususnya dalam bisnis jasa, perkembangan nyata akhir-akhir ini adalah bersumber dari pengolahan yang memanfaatkan teknologi informasi.
Dalam teknologi hardware, umumnya telah dihasilkan dalam proses yang otomatis, sehingga mempunyai dampak pada perusahaan-perusahaan manufaktur di banyak industri. Kemajuan tersebut dapat dikategorikan ke dalam dua bagian, yaitu sistem hardware atau perangkat keras, dan sistem software atau perangkat lunak.
c. Keunggulan Teknologi yang berkesinambungan.
Dalam keunggulan teknologi, pada dasarnya tidak dapat dikesampingkan peran proses re-desain, yang memikirkan kembali proses bisnis yang mendasar yang dapat memberikan peningkatan dramatis dalam performansi proses. Seharusnya setiap manajer operasi produksi, haruslah dapat membantu menciptakan keunggulan teknologi, melalui upaya memikirkan emapat R, atau 4R yaitu :
1) Resources atau sumber daya yang digunakan dalam proses operasi produksi,
2) Recycling yang dikaitkan dengan material produksi dan komponen produk,
3) Regulasi yang digunakan
4) Reputasi Perusahaan
Keempat faktor itu haruslah dapat memberikan pertalian hubungan manajer dalam menjalankan kegiatan operasi produksi secara baik, terutama dalam pemantapan dan pengembangan operasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar