RESUME MANAJEMEN OPERASI
Kelompok I
Makalah Manajemen Produksi dan
Operasi
BAB I
PENDAHULUAN
Seperti di ketahui manajemen pada dasarnya merupakan proses
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perencanaan pengorganisasian
pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi.
Sejalan dengan itu maka manajemen produksi dan operasi merupakan proses
pengambilan keputusan didalam usaha untuk menghasilkan barang atau jasa
sehingga dapat sasaran yang berupa tepat waktu, tepat mutu, tepat jumlah dengan
biaya yang efisien, oleh karena itu manajemen produksi dan operasi mengkaji
pengambilan keputusan dalam fungsi produksi dan operasi.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manajemen Operasi dan Produksi
Dalam melaksanakan produksi suatu perusahaan, diperlukan suatu
manajemen yang berguna untuk menerapkan keputusan keputusan dalam upaya
pengaturan dan pengkoordinasian penggunaan sumber daya dari kegiatan produksi
yang dikenal sebagai manajemen produksi atau manajemen operasional.
2.1.1 Operasi-operasi Sebagai Suatu Sistem Produktif
Pada umumnya, suatu sistem produktif adalah proses pengubahan
masukan-masukan sumber daya menjadi barang-barang dan jasa . Masukan –masukan
ke dalam sistem ini adalah barang mentah, tenaga kerja, modal ,energi, dan informasi
diubah menjadi barang atau jasa oleh teknologi proses yang menjadi metode untuk
proses transformasi.
2.1.2 Manajemen Operasi Sebagai Kegiatan Kegiatan Manajerial
Manajemen operasi dapat juga didefinisikan sebagai pelaksan
kegiatan-kegiatan manajerial yang dibawakan dalam pemilihan, perancangan,
pembaharuan, pengoperasian dan pengawasan sistem produktif. Kegiatan tersebut
dapat dibedakan atas dasar frekuensi relatif terjadinya, dan kegiatan-kegiatan
pemilihan, perancangan, pembaharuan pada umumnya terjadi dengan frekuensi lebih
jarang daraipada kegiatan pengoperasian dan pengawasan. Oleh karena itu dapat
dibedakan sebagai ke kegiatan-kegiatan periodik untuk kelompok peratama dan
terus menerus untuk kelompok lainnya.
2.2 Fungsi Dan Sistem Produksi Dan Operasi
Manajemen Produksi dan Operasi tidak hanya manajemen pabrik
manufaktur. Dalam pembahasan Manajemen Produksi dan Operasi, di samping
menyangkut pembahasan organisasi pabrik manufaktur, juga menyangkut pembahasan
organisasi jasa, seperti perbankan, rumah sakit dan jasa transportasi.
Manajer produksi dan operasi membuat keputusan-keputusan mengenai
fungsi produksi dan operasi, serta sistem transformasi yang dipergunakan. Dari
uraian ini terdapat tiga pengertian yang penting mendukung pelaksanaan kegiatan
Manajemen Produksi dan Operasi, yaitu fungsi, sistem dan keputusan
Pertama, mengenai fungsi dapatlah dinyatakan bahwa manajer
produksi dan operasi bertanggung jawab untuk mengelola bagian atau fungsi dalam
organisasi yang menghasilkan barang atau jasa. Jadi istilah produksi dan
operasi dipergunakan untuk menunjukkan fungsi yang menghasilkan barang atau
jasa. Sehingga produksi atau operasi sama halnya dengan pemasaran dan keuangan
atau pembelanjaan sebagai salah satu fungsi organisasi perusahaan dan merupakan
salah satu fungsi bisnis.
Kedua, mengenai sistem, dalam hal ini terkait dengan perumusan
sistem transformasi yang menghasilkan barang atau jasa. Pengertian sistem ini
tidak hanya pada pemahaman produksi dan operasinya, tetapi yang lebih penting
lagi adalah sebagai dasar untuk perancangan dan penganalisisan operasi
produksi, yang terdapat dalam proses pengkonversian di dalam persahaan. Dalam
hal kita berbicara tentang sistem keseluruhan dalam perusahaan, dimana terkait
dengan bidang-bidang fungsi lain diluar produksi dan operasi.
Akhirnya, tentang keputusan, dimana unsur yang terpenting di dalam
manajemen prosuksi dan operasi adalah pengambilan keputusan. Oleh karena
seluruh manajer bertugas dan tidak terlepas dengan hal pengambilan keputusan, maka
penekanan utama dalam pembahasan manajemen produksi dan operasi adalah proses
pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan dalam manajemen produksi dan
operasi, terdapat di dalam proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja dan
mutu.
2.3 Sejarah Perkembangan Manajemen Operasi
Manajemen operasi telah ada sejak orang memulai memproduksi barang
dan jasa. Sejarah perkembangan operasi diuraikan menurut aliran-aliran utama.
Ada enam aliran utama yang menyumbang terhadap perkembangan manajemen operasi.
Pembagian Kerja, Revolusi Industri, Manajemen Ilmiah, Hubungan
Manusiawi, Model-model
Keputuan Kuantitatif, dan Komputer.
2.4 Manajemen Operasi dan Lingkungannya
2.4.1 Pentingnya Manajemen operasi
Alasan pertama pentingnya mempelajari manajemen poduksi adalah
topik-topik YANG dipelajari dalam manajemen produksi berkaitan dengan desain,
operasi dan pengawasan sisi penawaran organisasi-organisasi.
Alasan kedua pentingnya mempelajari manajemen operasi adalah bahwa
sekitar 70 persen aktiva –aktiva dalamberbagai organisasi manufacturing dan
pemrosesan adalah berbentuk p ersediaan-persediaan,pabrik dan peralatan yang
secara langsung atau tidak langsung berada di bawah pengawasan para manajer
produksi atau operasi manajer, manajer bahan,manajer peralihan, dan para
penyelia produksi yang semuanya merupakan anggota organisasi manjemen operasi
dan produksi. Alasan ketiga adalah untuk meperoleh pengetahuan tentanng
berbagai macam tekanan yang dihadapi manajer sebagai usaha mereka untuk
melaksanakan tanggung jawab sosial perusahan terhadap masyarakat. Alasan
terakhir untuk mempelajari manajemen produksi atau operasi adalah bahwa ada
kesempatan pekerjaan dan karir yang cerah bagi individu kreatif ang berminat
terjun dalamkarier profesional di bidang manajemen produksi atau operasi dan
manjemen pelatihan.
2.4.2 Hubungan fungsi produksi dan lingkungannya
Pesanan-pesanan diterima oleh departeman penjualan yang merupakan
bagian fungsi pemasaran; bahan mentah dan suplies didapatkan melalui fungsi
pembelain; modal untuk pembelian berbagai pealatan datang dari fungsi keuangan;
tenaga kerja diperoleh melalu fungsi personalia; dan produk dikirim oleh fungsi
distribusi.
2.4.3 Organisasi Formal
Fungsi Produksi
Pengorganisasian fungsi produksi merupakan proses penyusun struktur
organisasi departemen produksi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber
daya yang dimiliknya, danlingkungan yang melingkupinya.
2.5 Pembuatan Keputusan dalam Operasi-Operasi
Pembuatan keputusan merupakan elemen penting manajemen operasi dan
produksi. Pembuatan keputusan dapat dioandang dari berbagai perspektif yang
berbeda. Pembuatan keputusan merupakan keseluruhan proses pencapaian suatu
keputusan dari idetifikasi awal melalui pengembangan dan penilaian
alternatif-alternatif sampai pemilihannya.
Implementasi keputusan. Suatu
keputusan belum selesai sebelum diterapkan dalam praktek. Langkah ini sama
krusialnya dengan proses pembuatan keputusan secar keselururuhan. Pemahaman
akan perubahan organisasionaladalah kunci sukses implementasi. Implementasi
tidak sekedar menyangkut pemberian perintah, naun dalam hal ini manajer harus
menetapkan jadwal kegiatan atau anggaran, mengadakan den mengalokasikan
sumberdaya yang diperlukanserta melimpahkan wewenang dan tanggungjawab
tertentu.
KELOMPOK II
OPERASI PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS
PEMBAHASAN
1.
Strategi Operasi
Produksi
Strategi manajemen operasi produksi
harus dilandasi strategi organisasi, yang menetapkan arah dan sasaran
organisasi bisnis jangka panjang. Dengan gambaran misi dan visi organisasi,
maka dapatlah dipahami aturan peran yang terdapat dalam pengoperasian kegiatan
organisasi yang komplek. Dari visi dan misi organisasi, maka dikembangkan
tindakan aktivitas yang mendasari perbaikan organisasi dan posisi bersaingnya,
untuk pengembangan yang jelas.
Manajemen
opersai produksi yang efektive didasarkan pada upaya yang mengharuskan
organisasi mempunyai misi untuk mengetahui dimana upaya organisasi harus beroperasi
dan strategi yang dijalankan guna mengetahui bagaimana upaya pencapaian.
2. Pengembangan Manajemen Operasi Produksi
MO Produksi
terus berkembang , disamping dalam cakupannya, juga dalam proses
transformasinya , dan model pengambilan keputusan. Jasa nilai tambah pada
dasarnya secara sederhana dapay membuta kehidupan pelanggan eksternal,
sedangkan nilai untuk pelanggan internal dapat membantu mereka menjadi lebih
baik dalam menjalankan fungsi tertentu mereka.
Jasa nilai
tambah pabrik dapat diklarifikasikan kedalam Empat kategori, yaitu : Informasi
, Pemecahan Maslah , Dukungan Penjualan , dan dukungan lapangan. Disamping itu
terdapat model-model statistic yang umum meliputi statistic deskriptif ,
seperti mean , median , mode , dan standar devisiasi, seperti halnya random
sampling dan persamaan regresi. Model dapat diklarifikasikan atas model fisik,
model skematik dan model matematis.
Pada umumnya
seorang MO produksi merupakan pengambilan keputusan terdapat Enam langkah dalam
proses keputusan yang analitis, yaitu :
-
Perumusan secara jelas
masalah yang akan diputuskan dan factor-faktor yang mempengaruhinya.
-
Pengembangan tujuan utama
-
Pengembangan suatu model
-
Pengevaluasian setiap
solusi altertive yang didasarkan pada merit dan drawbacks-nya
-
Pemilihan alternative yang
terbaik
-
Pengempletasian
keputusan yang diambil dan menetapkan
program implementasinya.
Perlu diketahui
bahwa dalam pengembangan suatu model dapat dilakukan dalam :
-
Analisis ekonomi dalam
proyek pengembangan produk , umumnya dengan menggunakan model financial
-
Melakukan peramalan dan
prakiraan yang dikenal sebagai forecasting
-
Melakukan analisis break
even
-
Penyusunan linear
programming
-
Perancangan jaringan kerja
yang dikenal network planning
3. Tantangan Produktivitas Dalam Operasi
Untuk dapat tercapainya
tujuan dan sasaran organisasi , maka setiap organisasi haruslah selalu
menjalankan aktivitas produksinya. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa
produktivitas adalah rasio dari output terhadap input. Perlu disadri bahwa
untuk kepentingan tertentu , produktivitas diukur dangan pola output perjam
tenaga kerja. Peningkatan produktivitas dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu
dengan mengurangi input sambil menjaga outputnya tetap, atau dengan
meningkatkan hasil atau output sambil menjaga inputnya didunia.
4. Kegiatan Operasi Produksi dalam Sektor Jasa
Pada dasarnya,
produk jasa berbeda dengan produk barang. Perbedaan dalam pentransformasian
mempengaruhi keputusan manajemen operasi produksi.
BARANG
|
JASA
|
Produk dapat dijual
|
Penjualan kembali jasa tidak umum
|
Produk dapat disimpan
|
Banyak jasa yang tidak dapat disimpan
|
Beberapa aspek mutu dapat diukur
|
Banyak aspek mutu sulit diukur
|
Penjualan berbeda dari produksi
|
Penjualan sering bagian dari jasa
|
Produksi transportable
|
Provider, not produksi, is often transfortable
|
a. Sifat dasar jasa
b. Jasa bisnis dan Jasa internal
c. Pusat layanan pelanggan dari manajemen jasa
KELOMPOK III
MANAJEMEN
PROYEK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen
proyek dirumuskan sebagai suatu rangkaian kegiatan perencanaan, pengarahan, dan
pengendalian sumber - sumber daya, yang meliputi orang, perlatan dan bahan
untuk dapat memenuhi batasan teknis, biaya dan waktu dari proyek. Dengan
mengetahui rumusan tentang manajemen proyek maka akan dapatlah didalami apa
saja yang menjadi tugas - tugas dari manajemen proyek.
Manajer proyek haruslah pula
memperhatikan dan menjaga alat utama yang penting, yaitu :
1. Struktur memecah - mecah
tugas pekerjaan atau work breakdowns, yang dibutuhkan sebagai alat perencanaan
awal yang di perlukan untuk mengembangkan suatu daftar kegiatan penetapan
rangkaian kegiatan sebagai besar penetapan anggaran.
2. Susunan diagram jaringan
kerja atau Nework Diagram, sebagai suatu visual gambaran besar yang digunakan
untuk melakukan estimasi durasi proyek mengidentifikasian kegiatan - kegiatan
kritis, penetapan waktu, penyelesaian proyek, pengidentifikasian, bidang
kegiatan, dimana waktu kelenturan, dan penetapan jadwal, pengembangan
aktifitas.
3. Grafik Gantt atau Gantt
Chart, yang merupakan suatu bantuan visual yang digunakan untuk merencanakan
dan memonitor kegiatan individual.
4. Manajemen resiko, yang
merupakan kegiatan antisipasi, dengan menganilisis potensial kegagalan atau
potensial masalah, menilai kemungkinan terjadi dan konsekuensinya, serta
rencana kontingensi
Terdapat tiga tahap dari tugas
manajemen proyek, yaitu :
1. Perencanaan. Tahap ini
mencakup penetapan sasaran dari perumusan proyek dan pengorganisasian tim.
2. Penjadwalan. Tahap ini
berhubungan dengan orang, uang, dan pemasok kegiatan tertentu, dan berkaitan
pula antara suatu kegiatan dan kegiatan lainnya.
3. Pengendalian. Dalam tahap
ini, perusahaan memonitor sumber - sumber daya, uang, kualitas, dan anggaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penstrukturan Proyek
1. Proyek Murni (Pure Projek)
Suatu organisasi proyek murni,
dikenal sebagai pekerjaan yang bersinggungan atau skunworks adalah dimana suatu
tim kerja sama sendiri secara penuh waktu di dalam proyek.
Beberapa kebaikan dan
kekurangan dari struktur proyek murni, yaitu :
1. Manajer proyek mempunyai
kewenangan penuh atas proyek.
2. Oleh karena itu anggota tim
melapor dan bertanggung jawab pada satu bos, maka mereka tidak takut pada
adanya loyalitas yang berbagi dengan seorang manajer bidang fungsi.
3. Terdapatnya lini komunikasi
yang pendek, sehingga keputusan dapat dibuat secara cepat.
4. Terdapat kebanggaan tim dan
timbulnya motivasi anggota yang tinggi serta terdapat komitmen mereka yang
tinggi.
Kekurangan dari suatu struktur
proyek murni :
1. Terdapat duplikasi sumber
daya, karena peralatan dan orang - orang, tidak berbagi antara lintas proyek.
2. Tidak dapat dimengerti atau
diketahui tujuan dan sasaran suatu kebijakan organisasi yang umumnya bersumber
dari kantor pusat.
3. Terdapat kemungkinan kegagalan
organisasi proyek, karena kelemahan dalam pengetahuan dan teknologi maju.
4. Dengan tidak adanya atasan
fungsional anggota tim, mereka takut atas keberlanjutan, masa tugas pekerjaan
mereka dalam organisasi, sehingga mereka takut akan masa depan mereka.
2. Proyek Fungsional
Dengan struktur fungsional
dapat meningkat secara vertikal dan bersifat sangat kritikal dan bersifat
sangat kritikal atas bidang fungsional yang terspesialisasi,diciptakan dari
masalah sinergi untuk menghadapi masalah tehniks proyek.dalam struktur proyek
fungsional,motivasi anggota tim adalah lemah,dan kebutuhan klen ber sifat
sekunder sehinga sering terlambat ditangapi.
kebaikan dari struktur proyek
fungsional :
1. seorang anggota tim dapat
mengerjakan beberapa proyek.
2. keahlian tehniks selalu ter
pelihara di dalam area fungsional,selama seseorang berada di luar proyek atau
organisasi.
3. area fungsional adalah
rumah setelah proyek selesai.spesialisasi fungsional dapat di kembangkan secara
vertical.
kekurangan dari struktur
proyek fungsional: 1. aspek-aspek proyek yang tidak
langsung berhubungan dengan area fungsional akan mungkin mendapatkan hambatan.
2. Motivasi dari anggota tim
sering mempunyai kelemahan
3. Kebutuhan klien sering di
nomor duakan, sehingga sering di tanggapi lambat.
3. Struktur Proyek Matriks
Dengan struktur proyek
matriks, komunikasi di antara divisi fungsional dapat ditingkatkan dan
duplikasi -dari sumber - sumber dapat diminimalisir.
Dalam struktur proyek matriks sering terdapat
kegagalan, bila manajer proyek tidak punya keterampilan yang cukup dalam
bernegosiasi.
Kebaikan dari struktur proyek
matriks :
1. Komunikasi diantara divisi
fungsional dapat ditingkatkan.
2. Seorang manajer proyek
memegang tanggung jawab yang jelas atas keberhasilan penyelesaian -
penyelesaian proyek.
3. Duplikasi dari sumber -
sumber daya dapat di minimalisasi.
4. Anggota tim mempunyai rumah
fungsional setelah proyek selesai.
5. Kebijakan dari organisasi
induk harus diikuti, dan hal ini dapat mendukung berjalannya proyek dengan baik
dan lancar.
Kekurangan dari struktur
organisasi proyek matriks
1. Terdapatnya dua bos
pimpinan dan hal ini sering manajer fungsional lebih banyak didengar dari
manajer proyek.
2. Keadaan dua bos ini sering
menimbulkan kegagalan dalam pembinaan.
3. Upaya untuk melakukan
suboptimalisasi agak sulit dilakukan dan hal ini dapat berbahaya bagi sumber
daya dari manajemen proyek, sebagai badan pengelola sumber daya yang dapat
merugikan proyek lainnya.
B. Aspek Perilaku dari
Manajemen Proyek
Dalam Manajemen Proyek harus
terdapat kesiapan untuk menghadapi gejolak yang terdapat dari keadaan proyek
dengan implikasi dari perilaku proyek itu. Aspek perilaku ini harus menjadi
perhatian khusus yang harus ditekankan untuk menjadi dasar pemikiran dari para
manajer proyek.
Tugas utama dalam keputusan
dari Manajemen Proyek
Keberhasilan dari banyak
proyek, umumnya tergantung dari pelaksanaan beberapa kunci keputusan utama. Kunci
keputusan itu harus mengikuti langkah - langkah berikut :
1. Keputusan tentang proyek
mana yang diimplementasikan
2. Keputusan tentang pemilihan
manajer proyek
3. Keputusan tentang penetapan
tim proyek
4. Perencanaan dan desain
proyek
5. Manajemen dan pengendalian
sumber - sumber daya proyek
6. Keputusan tentang proyek
mana yang diterminasi dan kapan terminasinya.
Manajer Proyek
Manajer Proyek harus mampu
mengerjakan proyek untuk mencapai keberhasilan proyek melalui para pekerja
proyek dalam menyelesaikan pencapaian tujuan proyek. untuk efektifnya tugas -
tugas seorang manajer proyek harus melaksanakan hal - hal berikut :
1. Pekerjaan dari seluruh
kegiatan yang dibutuhkan agar dilaksanakan sesuai dengan urutan dan sasaran,
sehingga kinerja proyek yang di harapkan dapat tercapai.
2. Sumber daya manusia yang
mengerjakan pekerjaan proyek harus diarahkan dan dimotivasi
3. Komunikasi, agar setiap
orang mempunyai informasi yang harus dibutuhkan untuk pekerjaannya
4. Kualitas, agar sasaran kinerja
dapat direalisasikan
5. Waktu, agar proyek dapat
diselesaikan sesuai dengan jadwal waktu yang direncanakan
6. Biaya, agar proyek dapat
diselesaikan sesuai dengan besarnya dan anggaran atau budget proyek.
Tugas dari menejer proyek
harus dapat menghadapi kesulitan dan timbulnya kemudahan yang ditemui.menejer
proyek haruslah mengkordinasikan para pekerja dan memotivasi orang -orang yang
kadang memiliki kesetiaan pada menejer lain terutama yang ada dalam bidang
fungsinya.
C. siklus hidup proyek
setiap proyek akan melalui
empat tahap dalam siklusnya yaitu,tahap perumusan proyek,tahap
perencanaan,tahap pelaksanaan,tahap penyelesaian dengan keberhasilan proyek.
tahap peremusan proyek ter diri dari dua bagian,yaitu tahap peremusan konsep
proyek merupakan awal organisasi memperjelas kebutuhan akan proyek,dan
tanggapan akan jawaban atas proposal dari pelangan atau kline potensial. Dari
proposal tersebut,dilakukan pengkajian analisis kelayakan proyek. Dengan
mengkaji besarnya biaya yang diperlukan,manfaat proyek dan resiko yang perlu di
pahami dari proyek. Terjadinya hal ini akan dapat mengurangi waktu yang
dibutuhkan untuk bergerak melalui siklus proyek, dan tentunya ini akan dapat
menghasilkan keunggulan bersaing dan penghematan biaya.
D. Perencanaan Proyek
Perencanaan proyek dan
rancangannya membutuhkan adanya keputusan tentang sasaran kinerja proyek,
rencana waktu untuk penyelesaian proyek, penetapan pekerjaan apa yang
dibutuhkan untuk dikerjakan, bagaimana pekerjaan itu akan dikerjakan, adanya
kemungkinan beberapa bagian pekerjaan yang dapat dialihmediakan atau outsorce,
sumber - sumber daya apa saja yang dibutuhkan, penetapan anggaran proyek, dan
berapa lama sumber - sumber daya itu dibutuhkan
E. Pengendalian Proyek
Pengendalian yang efektif
membutuhkan rangkaian tahap berikut :
1. Perumusan. Dimana tahap
pertama ini merumuskan secara rinci tentang apa yang harus dikendalikan, diaman
dalam pengendalian proyek mencakup rencana proyek dan jadwal proyek.
2. Penetapan ukuran yang
digunakan. dengan menentukan ciri - ciri yang dapat di perhitungkan atau diukur
dalam pengendalian proyek, yaitu mutu, kualitas, biaya dan waktu.
3. Melakukan kegiatan
membandingkan, yaitu membandingkan antara hasil realisasi kegiatan proyek
dengan standar pembanding.
4. Tahapan selanjutnya adalah
evaluasi atau penilaian yaitu untuk dapat menetapkan adanya penyimpangan, dan
bila ada, maka haruslah diupayakan untuk kembali seperti yang di rencanakan. 5.
Melakukan kegiatan perbaikan, yang merupakan tindakan yang dilakukan agar tujuan
dan sasaran dari proyek yang dikerjakan, dan di penuhi.
6. Melakukan kegiatan
monitoring, agar hasil perbaikan dapat mencapai harapan dari pemilik proyek
atau pelanggan, sehingga proyek dapat dinyatakan selesai dan berhasil.
Beberapa program yang cukup
populer diantaranya adalah program dari sistem primavera dan Max Project dari
Apple Computer. Program - program yang dapat dilakukan dapat menghasilkan
berbagai laporan yang mencakup :
1. Pemilihan biaya secara
terinci untuk setiap tugas pekerjaan
2. Kurva untuk seluruh program
tenaga kerja atau total program labor curve.
3. Tabel biaya distribusi
4. Tabel ringkasan waktu dan
biaya fungsional.
5. Ramalan bahan baku dan
pengeluaran
6. laporan tentang variance
7. laporan tentang analisis
waktu
8. laporan tentang status
kerja.
Di dalam pengendalian waku
proyek, terdapat lima jenis waktu yang diperhatikan. Kelima waktu tersebut
adalah :
1. Waktu persiapan, yang
merupakan lamanya waktu dalam mempersiapkan waktu dalam pelaksanaan pekerjaan.
2. Waktu pelaksanaan suatu
pekerjaan proyek
3. Waktu Antrian, yang
merupakan lamanya waktu menunggu sampai dengan sumber daya tiba di proyek
4. Waktu menunggu, yang
merupakan lamanya menunggu untuk dapat mulainya pekerjaan, waktu itu tidak
untuk menunggu sumber daya, tetapi kegiatan menunggu karena terjadinya urut -
urutan melakukan kegiatan proyek.
5. Waktu menganggur, yang
merupakan waktu tidak bekerja, dimana waktu pekerjaannya adalah kurang dari
total jumlah waktu yang dipersiapkan, waktu pelaksanaan, waktu antrian, dan
waktu tunggu.
F. Teknik Manajemen Proyek
Teknologi merupakan istilah
suatu kata yang rumusan pengertiannya bermacam - macam. tergantung dimana
digunakannya umumnya istilah teknologi menunjukkan penerapan temuan ilmiah
untuk pengembangan dan peningkatan produk atau hasil.
1. Program Evaluasi and Review
Technique (PERT) dan Critical Path Method (CPM)
Teknik majemen proyek ini
adalah PERT dan CPM serta Garfik Gantt. Teknik - teknik manajemen ini dapat
membantu manajer untuk menjadwalkan, memonitor, dan mengontrol proyek - proyek
besar dan kompleks.
Untuk menggunakan teknik
manajemen tersebut, terdapat kerangka kerja dari PERT dan CPM, dengan enam
langkah yang harus diikuti yaitu :
1. Merumuskan proyek, dan
mempersiapkan struktur penilaian kerja yang dikenal sebagai work-breakdown
structure.
2. Mengembangkan hubungan di
antara kegiatan atau aktivitas, kemudian ditetapkan kegiatan apa yang lebih
dahulu dilkakukan, dan kegiatan apa yang harus mengikutinya.
3. Gambarkan jaringan kerja
atau network yang menghubungkan seluruh kegiatan
4. Tetapkan estimasi waktu dan
atau biaya untuk setiap kegiatan
5. Menghitung panjang atau
lamanya garis waktu yang terlama, melalui jaringan kerja atau network
6. Menggunakan Network untuk
membantu penyusunan rencana, penjadwalan, monitoring dan pengendalian proyek.
2. Struktur Pemilahan Kerja
Dengan struktur pemilahan
kerja (WBS) dapat diketahui hirarki tugas - tugas proyek, subtugas, dan kemasan
kerja. Penyelesaian satu atau lebih kemasan kerja menghasilkan penyelesaian
suatu tugas, dan akhirnya melakukan penyelesaian seluruh tugas yang dibutuhkan
untuk penyelesaian proyek.
3. Diagram Jaringan Kerja
Langkah Pertama dalam Jaringan
Kerja PERT atau CPM adalah membagi keseluruhan proyek ke dalam kegiatan - kegiatan
yang nyata, menurut struktur pemilahan kerja atau work Breakdown Structure
(WBS). Terdapat dua pendekatan untuk menggambarkan jaringan kerja proyek atau
project network, yaitu kegiatan pada titik atau activity on Node (AON) dan
kegiatan pada garis atau Activity on Arrow (AOA).
Perbedaan AON dan AOA terdapat
pada diagram titik atau bulatan pada AON yang merupakan aktivitas. sedangkan
dalam jaringan kerja AOA titik bulatan menunjukkan waktu permulaan atau waktu
pengakhiran dari suatu kegiatan proyek, yang disebut juga sebagai suatu
kejadian atau event.
BAB III
PENUTUP
Dilihat
dari sifatnya, suatu proyek adalah suatu yang unik, karena terdapat suatu
jangka waktu pengerjaan operasi yang dilakukan untuk menyelesaikan sejumlah
tujuan dalam kerangka waktu yang terbatas. Dalam suatu waktu organisasi para
manajer umumnya selalu melihat berbagai variasi dari kegiatan operasi.
Pekerjaan yang dilihat oleh manajer dapat berupa pekerjaan rutin atau pekerjaan
yang berulang - ulang dan aktivitas yang tidak rutin.
Suatu Proyek dirumuskan
sebagai suatu rangkaian kegiatan yang berkaitan. biasanya diarahkan untuk
mencapai suatu tujuan menghasilkan beberapa keluaran atau output, dan
memerlukan rangkaian waktu untuk menyelesaikannya. Proyek mungkin dapat
mencakup besar biaya yang dapat dipertimbangkan . Beberapa diantara proyek
mempunyai masa waktu yang panjang dan beberapa diantaranya menyertakan sejumlah
aktivitas yang harus direncanakan dan dikoordinasikan secara hati - hati.
KELOMPOK IV
FORECASTING ( RAMALAN )
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Umumnya orang-orang membuat dan
menggunakan perkiraan ramalan setiap saat, baik dalam tugas pekerjaanya maupun
dalam kehidupan sehari-hari, orang-orang membuat perkiraan ramalan dan menjawab
tantagan kedepan, kemudian membuat keptusan atas dasar perkiraan ramalan dalam
menjawab tantagan kedepan, kemudian membuat keputusan atas dasar perkiraan
ramalan yang mereka buat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Forecasting ( Peramalan )
Pengertian peramalan (forecasting): adalah seni dan ilmu
memprediksi peristiwa-peristiwa yang akan terjadi dengan menggunakan data
historis dan memproyeksikannya ke masa depan dengan beberapa bentuk model
matematis. Peramalan merupakan aktivitas fungsi bisnis yang memperkirakan
penjualan dan penggunaan produk sehingga produk-produk itu dapat dibuat dalam
kuantitas yang tepat.
Dua hal pokok yang harus diperhatikan dalam proses peramalan yang
akurat dan bermanfaat (Makridakis, 1999):
Pengumpulan data yang relevan
berupa informasi yang dapat menghasilkan peramalan yang akurat.
Pemilihan teknik peramalan yang tepat yang
akan memanfaatkan informasi data yang diperoleh semaksimal mungkin.
Untuk melakukan peramalan diperlukan metode tertentu dan metode
mana yang digunakan tergantung dari data dan informasi yang akan diramal serta
tujuan yang hendak dicapai.
Dalam prakteknya terdapat
berbagai metode peramalan antara lain :
Peramalan berdasarkan jangka waktu :
1. Peramalan jangka pendek (
kurang satu tahun, umumnya kurang tiga bulan : digunakan untuk rencana
pembelian, penjadwalan kerja, jumlah TK, tingkat produksi),
2. Peramalan jangka menengah (
tiga bulan hingga tiga tahun : digunakan untuk perencanaan penjualan,
perencanaan dan penganggaran produksi dan menganalisis berbagai rencana
operasi),
3. Peramalan jangka panjang ( tiga tahun atau lebih,
digunakan untuk merencanakan produk baru,penganggaran modal, lokasi fasilitas,
atau ekspansi dan penelitian serta pengembangan).
Peramalan berdasarkan rencana operasi
1. Ramalan ekonomi :
membahas siklus bisnis dengan memprediksi tingkat inflasi dan indikator
perencanaan lainnya,
2. Ramalan teknologi :
berkaitan dengan tingkat kemajuan teknologi dan produk baru,
3. Ramalan permintaan : berkaitan dengan proyeksi
permintaan terhadap produk perusahaan. Ramalan ini disebut juga ramalan
penjualan, yang mengarahkan produksi, kapasitas dan siatem penjadualan
perusahaan.
Peramalan berdasarkan metode /
pendekatan :
Metode peramalan:
Peramalan berdasarkan metode terbagi menjadi 2 yaitu:
1. Metode Kuantitatif
Metode Peramalan Kuantitatif dapat dikelompokkan menjadi dua
jenis, yaitu :
a. Model Seri Waktu / Metode deret berkala
Model seri waktu / metode deret berkala (time series) metode yang
dipergunakan untuk menganalisis serangkaian data yang merupakan fungsi dari
waktu, terbagi menjadi :
1. Rata-rata bergerak (moving
averages),
Rata-Rata Bergerak Sederhana
(simple moving averages) : bermanfaat jika diasumsikan bahwa permintaan pasar
tetap stabil :
Rata-Rata Bergerak Tertimbang (weighted
moving averages) : apabila ada pola atau trend yang dapat dideteksi, timbangan
bisa digunakan untuk menempatkan lebih banyak tekanan pada nilai baru :
Model rata-rata bobot bergerak lebih responsif terhadap perubahan
karena data dari periode yang baru biasanya diberi bobot lebih besar. Rumus
rata-rata bobot bergerak yaitu sebagai berikut.
2. Penghalusan eksponensial (exponential smoothing),
3. Proyeksi trend (trend projection)
b. Model / metode kausal (causal/explanatory model)
Merupakan metode peramalan yang didasarkan kepada hubungan antara
variabel yang diperkirakan dengan variabel lain yang mempengaruhinya tetapi
bukan waktu melainkan sebab akibat. Dalam prakteknya jenis metode peramalan ini
terdiri dari :
o Metode regresi dan kolerasi,
merupakan metode yang digunakan baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek
dan didasarkan kepada persamaan dengan teknik least squares yang dianalisis
secara statis.
Hal- hal yang perlu diketahu sebelum melakukan peramalan dengan
metode regresi adalah mengetahui terlebih dahulu mengetahui kondisi- kondisi
seperti :
o
Adanya
informasi masa lalu
o Informasi yang ada dapat
dibuatkan dalam bentuk data (dikuantifikasikan)
Diasumsikan bahwa pola data yang ada dari data masa lalu akan
berkelanjutan dimasa yang akan datang.
Adapun data- data yang ada dilapangan adalah :
Musiman (Seasonal)
Horizontal (Stationary)
Siklus (Cylikal)
Trend
Dalam menyusun ramalan pada dasarnya ada 2 macam analisis yang
dapat digunakan yaitu :
Analisi deret waktu(Time series),
merupakan analisis antaravariabel yang dicari dengan variabel waktu.
Analisis Cross Section atau sebab akibat
(Causal method), merupakan analisis variabel yang dicari dengan variabel bebas
atau yang mempengaruhi.
Ada dua pendekatan untuk melakukan peramalan dengan menggunakan
analisis deret waktu dengan metode regresi sederhana yaitu :
Analisis deret waktu untuk
regresi sederhana linier
Analisis deret untuk regresi sederhana yang
non linier
Untuk menjelaskan hubungan kedua metode ini kita gunakan notasi
matematis seperti:
Y = F (x)
Dimana :
Y = Dependent variable (variabel yang dicari)
X = Independent variable (variabel yang mempengaruhinya)
Notasi regresi sederhana dengan menggunakan regresi linier (garis
lurus) dapat digunakan sebagai berikut :
Y = a + b x
Dimana a dan b adalah merupakan parameter yang harus dicari. Untuk
mencari nilai a dapat digunakan dengan menggunakan rumus :
kemudian nilai b dapat dicari dengan rumus :
Model Input Output, merupakan
metode yang digunakan untuk peramalan jangka panjang yang biasa digunakan untuk
menyusun trend ekonomi jangka panjang.
Model ekonometri, merupakan peramalan yang
digunakan untuk jangka panjang dan jangka pendek.
2. Metode Kualitatif
Metode kualitatif umumnya bersifat subjektif, dipengaruhi oleh
intuisi, emosi, pendidikan dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu hasil
peramalan dari satu orang dengan orang lain dapat berbeda. Meskipun demikian,
peramalan kualitatif dapat menggunakan teknik/metode peramalan, yaitu :
Juri dari Opini Eksekutif : metode ini mengambil opini atau
pendapat dari sekelompok kecil manajer puncak/top manager (pemasaran,
produksi, teknik, keuangan dan
logistik), yang seringkali dikombinasikan dengan model-model statistik.
Gabungan Tenaga Penjualan :
setiap tenaga penjual meramalkan tingkat penjualan di daerahnya, yang kemudian
digabung pada tingkat provinsi dan nasional untuk mencapai ramalan secara
menyeluruh.
Metode Delphi : dalam metode
ini serangkaian kuesioner disebarkan kepada responden, jawabannya kemudian
diringkas dan diberikan kepada para ahli untuk dibuat peramalannya. Metode
memakan waktu dan melibatkan banyak pihak, yaitu para staf, yang membuat
kuesioner, mengirim, merangkum hasilnya untuk dipakai para ahli dalam
menganalisisnya. Keuntungan metode ini hasilnya lebih akurat dan lebih
profesional sehingga hasil peramalan diharapkan mendekati aktualnya.
Survai Pasar (market survey) : Masukan diperoleh dari konsumen
atau konsumen potensial terhadap rencana pembelian pada periode yang diamati.
Survai dapat dilakukan dengan kuesioner, telepon, atau wawancara langsung.
MEMANTAU RAMALAN
Salah satu cara untuk memantau peramalan guna menjamin
keefektifannya adalah menggunakan isyarat arah (Tracking Signal) : adalah
pengukuran tentang sejauh mana ramalan memprediksi nilai aktual dengan baik
isyarat Arah, dihitung sebagai jumlah kesalahan ramalan berjalan (running sum of
the forecast error, RSFE) dibagi dengan deviasi absolut mean (MAD)
PROSEDUR LAMARAN
Dalam melakukan peramalan terdiri dari beberapa tahapan khususnya
jika menggunakan metode kuantitatif. Tahapan tersebut adalah:
Mendefinisikan Tujuan Peramalan
Misalnya peramalan dapat digunakan selama masa pra-produksi untuk
mengukur tingkat dari suatu permintaan.
Membuat diagram pencar (Plot Data)
Misalnya memplot demand versus waktu, dimana demand sebagai
ordinat (Y) dan waktu sebagai axis (X).
Memilih model peramalan yang tepat
Melihat dari kecenderungan data pada diagram pencar, maka dapat
dipilih beberapa model peramalan yang diperkirakan dapat mewakili pola
tersebut.
MELAKUKAN PERAMALAN
Menghitung kesalahan ramalan (forecast error)
Keakuratan suatu model peramalan bergantung pada seberapa dekat
nilai hasil peramalan terhadap nilai data yang sebenarnya. Perbedaan atau
selisih antara nilai aktual dan nilai ramalan disebut sebagai “kesalahan
ramalan (forecast error)” atau deviasi yang dinyatakan dalam:
et = Y(t) – Y’(t)
Dimana : Y(t) = Nilai data aktual pada periode t
Y’(t) = Nilai hasil peramalan pada periode t
t = Periode peramalan
Maka diperoleh Jumlah Kuadrat Kesalahan Peramalan yang disingkat
SSE (Sum of Squared Errors) dan Estimasi Standar Error (SEE – Standard Error
Estimated)
SSE = S e(t)2 = S[Y(t)-Y’(t)]2
Memilih Metode Peramalan dengan kesalahan
yang terkecil.
Apabila nilai kesalahan tersebut tidak berbeda secara signifikan
pada tingkat ketelitian tertentu (Uji statistik F), maka pilihlah secara
sembarang metode-metode tersebut.
Melakukan Verifikasi
Untuk
mengevaluasi apakah pola data menggunakan metode peramalan tersebut sesuai
dengan pola data sebenarnya.
KELOMPOK V
DESIGN
PRODUK
BAB II
PEMBAHASAN
A. Desain Produk Berupa Barang Atau Jasa
Produk adalah sesuatu yang dapat
memberi manfaat bagi yang memiliki atau yang menggunakannya, yang dapat berupa
barang atau jasa, ataupun informasi dan gagasan. Dalam istilah produk terdapat
perbedaan pemahaman antara barang dan jasa. Produk yang berupa barang adalah
sesuatu yang berbentuk, sehingga dapat disimpan dan diperjualbelikan. Sedangkan
jasa merupakan sesuatu yang tidak berbentuk dan tidak dapat disimpan, sehingga
tidak dapat diperjual belikan.
Produk yang berupa barang dapat dipindah-pindahkan letak
fasilitasnya, dapat ditentukan besaran biayanya, dan aktivitas penjualannya
berbeda dengan produksi dimana aktifitas produksinya mudah di otomatisasi,
sedangkan jasa sulit diukur kualitasnya, dimana aktivitas penjualannya
merupakan bagian dari jasa, letak dari fasilitasnya penting dan dibutuhkan
untuk kontak bagi relasi pelanggan.
1. Desain Produk Berupa Barang
Pada dasarnya desain produk
mempunyai implikasi stratejik untuk keberhasilan dan kemakmuran organisasi
perusahaan, umumnya desain produk yang dilakukan punya dampak pada organisasi
kedepan. Oleh karena itu, keputusan dari desain produk menjadi sangat penting,
sehingga pimpinan organisasi harus membuatnya.
Terdapat faktor yang memunculkan peluang dan ancaman pasar,
sehingga terjadinya perubahan yang mendorong perlunya kegiatan desain produk
baru, antara lain adalah ;
1. Faktor ekonomi
2. Faktor sosial dan demografi
3. Faktor politik, liabilitas dan
legal
4. Faktor persaingan
5. Faktor biaya dan ketersediaan
6. Faktor teknologi
a. Proses Desain Produk
Desain produk merupakan suatu
tindakan yang kritikal dalam menghadapi tingkat persaingan yang ketat.
Pelanggan harus tetap dijaga perasaannya, sehingga dapat tetap tanggap atas
permintaanya dipasar. Dengan perubahan cita rasa pelanggan dan adanya pengaruh
dari perubahan bahan, maka akan berpengaruh pada pentingnya peran fungsi desain
produk. Peran dan fungsi desain akan meningkat, akibat tekanan dari masalah
persaingan biaya dan adanya uapaya yang harus ditekankan pada kebutuhan untuk
memberikan nilai yang terbaik bagi pelanggan.
b. Permasalahan dari desain produk
Dalam desain produk, pertama-tama
yang harus diperhatikan adalah tujuan dari produk desain yang diperlukan. Fokus
utama dari suatu desai produk adalah upaya pencapaian kepuasan pelanggan.
Adapun hal yang mendasar dari suatu fungsi desain produk ialah memahami apa
yang menjadi keinginan pelanggan, dan desain apa yang mereka pikirkan.
Pemasaran dalam hal ini merupakan sumber informasi yang penting.Umumnya untuk
peralatan elektronik yang berteknologi maju, maka yang penting adalah faktor
desain. Faktor kedua berikutnya dalam desain produk adalah faktor yang berhubungan
dengan fungsi, biaya dan laba potensial (terutama dalam organisasi yang
berorientasi pada laba), merupaka pertimbangan yang mudah diukur. Perusahaan
seperti ini antara lain adalah perusahaan assembling dan perusahaan maintenance.
Adapun hal yang sangat krusial untuk desainer adalah pertimbangan besarnya
kapabilitas operasi organisasi bagi pencapaian desain yang cocok untuk besarnya
kapabilitas itu.
c. Desain prosuk untuk pelanggan
Dalam pelaksanaan desain produ
untuk pelanggan, maka sebelumnya secara terinci perlu diketahui bagaimana dan
mengapa kegiatan desain itu dilakukan. Engan demikian, akan dapat direfleksikan
atau diedit permasalahan desain dilihat dari pandangan penggunanya. Pada masa
lalu, banyak perusahaan dapat menangkap peluang upaya teknologi dan
pengembangannya dalam desain produk, terutama terdapat dalam bidang produk
elektronik. Sehingga dalam hal ini bedampak banyak produk yang mempunyai fitur
teknologi.
d. Desain produk untuk manufaktur dan assembling
Adapun pengertian tentang istilah
desain mempunyai banyak arti. Beberapa diantaranya, diartikan sebagai desain
estetika dari suatu produk, seperti bentuk eksternal dari sebuah mobil, atau
warna, tekstur dan kotak selubung yang dapat dioperasikan. Dalam hal lain,
desai dapat diartikan sebagai upaya untuk membangun parameter dasar darisuatu
sistem.
Interprestasi dari kata desain, dapat dilakuakan dari pendetailan
atas bahan-bahan, bentuk dan toleransi bagian individual dan toleransi bagian
tertentu dari produk. Hal ini terjadi karena merupakan suatu kegiatan yang
dimulai dengan sketsa dari bagian-bagian dan perakitan, yang kemajuan
kegiatannya didukung dengn desain bantuan komputer. Secara konvensional atau
tradisioanal, penggambaran yang dilakukan untuk manufaktur atau pabrikan, dan teknik
perakitan, dengan tugas utamanya mengoptimasikan proses yang digunakan untuk
menghasilkan produk jadi.
e. Aplikasi DecisionTrees untuk desain produk
Pohon keputusan atau dikenal
dengan DecisionTreesdapat digunakan untuk dasar dalam membuat suatu produk
baru. Seperti halnya untuk memperluas varietas produk, yang merupakan salah
satu masalah yang sering dihadapi oleh manajemen perusahaan. Dengan menggunakan
pohon keputusan akan dapat membantu dalam menganalisis serangkaian keputusan
dengan bermacam-macam hasil kajian yang dapat diperoleh.
Untuk membentuk satu pohon keputusan yang akan membantu dalam
suatu analsisi pengambilan keputusan, maka perlu diikuti langkah-langkah
berikut :
1. Yakinkan lebih dahulu bahwa
seluruh alternatif yang mungkin dapat, dan adanya pernyataan tentang keadaan
yang dicakup dalam pohon keputusan.
2. Hasil yang dicapai setelah
terakhir dimasukan dari cabang pohon yang tepat.
3. Objektif dari keputusan adalah untuk menentukan besarnya nilai
yang diharapkan dari setiap rangkaian kegiatan.
2. Desain produk berupa suatu jasa
Produk ysng ditawarkan suatu
perusahaan jasa dapat dapat berkisar dalam prosedurmedis. Dalam kaitan dengan
pelayanan bidang medis ini, hanya mninggalkan bekas bekas kecil, luka berupa
goresan setelah proses pembedahan, seperti pembedahan usus buntu. Terdappat
pula bentuk-bentuk pelayanan, seperti salon kecantikansalon potong rambut dan
salon cuci rambut dengan shampoo.
a. Pemahaman tentang produk jasa
Jasa merupakan suatu output yang
dihasilkan sebagai produk yang tidak berbentuk, tetapi dapat dimanfaatkan oleh
penggunanya. Sehingga dapat dirumusakan sebagai suatu hasil aktivitas atau
manfaat yang dapat diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada
dasarnya bersifat tidak dapat dipegang atau tidak berbentuk, bersifat intangible.
Oleh karena itu suatu produk jasa tidak dapat menghasilakn kepemilikan bagi
satu pihak.
Jasa adalah suatu yang dihasilkan dan dikonsumsi secara simultan,
oleh karena itu suatu jasa tidak pernah ada, kecuali karena sudah nyata.
Produk jasa dapat digolongkan :
Personel service
Profesional service
Capital intensive service
Mass service
Selain itu jasa juga dapat dibedakan:
Jasa yang diberikan dengan dasar peralatan
Jasa dengan kehadiran klien
Jasa kebutuhan pribadi
Proses teknologi jasa membutuhkan :
Kontak pelanggan
Intensitas tenaga kerja
Tren otomatisasi jasa
Matriks proses jasa
b. Proses desain produk jasa
Desain produk jasa merupakan
suatu tindakan yang kritikal dalam menghadapi tingkat persaingan yang tajam
dalam bisnis jasa. Pelanggan haruslah dapat dijaga perasaannya, sehingga dapat
tetap tanggap ats permintaannya akan jasa pelayanan yang diberikan.
Peran desain jasa dapat ditingkatkan dengan pengembangan merek
pada jasa, yang menjadi tantangn diferensiasi produk jasa yang tidak berwujud.
Merek jasa memiliki peran khusus pada perusahaan jasa, karena merek yang kuat
dapat meningkatkan kepercyaan pelanggan atas pembelian jasa yang tidak
kelihatan dan tidak berwujud.
c. Dukungan desain produk jasa
Pada umunya suatu desain produk
jasa, ditujukan untuk dapat memberikan layanan jasa kepada para pengguna atau
para pelanggannya secara memuaskan. Dengan desai produk jasa yang baik tidak hanya
dapat memberikan kepuasan, tetapi dapat pula meningkatkan keperyaan para
pelanggannya.
Dukungan desain produk jasa yang baik, diberikan oleh penyiapan
konsep dari proses pelayanan jasa dan penyiapan ukuran performa mutu layanan
jasa. Konsep dari proses layanan jasa dari Alberecht & Zemke (1985)
menekankan pada hubungan segi tiga jasa dari empat unsur yaitu :
1. Pelanggan (Customer)
2. Orang (people)
3. Sistem
4. Strategi
Suatu kontak pelanggan adalah
merupakan desain konta layanan jasa. Kontak pelanggan berada dalam sistem
penyampaian atau pengiriman jasa, yang terdiri dari unsur fisik yaitu
teknologi, arus proses, jenis proses serta lokasi dan besarnya layanan. Di
samping unsur fisik, terdapat unsur tenaga kerja atau Sumber Daya Manusia.
Akhir dari segi tiga layanan jasa adalah pengukuran atau measurement, yang
umumnya adadalam nilai kualitatif dan kemudian dikuantifikasikan.
d. Aplikasi Desain Produk jasa
Pada dasarnya desain produk jasa
merupakan tangtangan, karena produk jasa umumnya sering bersifat unik. Adapun
salah satu alasan, mengapa sering dilakukan penyempurnaan desain produk jasa,
adalah terdapatnya tingkat produktifitas dalam produk jasa yang rendah. Hal ini
karena, baik desain maupun penyerahan atau delivery produk jasa sering
terlambat, termasuk interaksi dengan pelanggan partisipasi pelanggan dalam
desain dan pemasokan.
3. Pengembangan Produk (Product development)
Setiap organisasi perusahaan akan
selalu berupaya untuk menjaga kelangsungan usahanya dipasar.
a. Pemahaman Tentang Pengembangan Produk
Pada dewasa ini, pengembangan
produk mencakup penciptaan sesuatu yang dibutuhkan dalam memasarkan produk,
yang meliputi pendanaan, pendistribusian,promosi, dan pemberian layanan
teknis.Produk haruslah dikembangkan, karena produk itu akan mati dipasar,
sehingga untuk itu harus dibenahi atau disempurnakan agar pengguna atau
pelanggan akan tetap menggunakan atau membeli produk itu.
b. Proses Pengembangan Produk
Dalam pengembangan produk,
terdapat suatu proses generik, yang merupakanpenggambaran langkah-langkah dasar
yang dibutuhkan dalam mealakukan desain suatu produk. Proses generik
pengembangan produk ini menunjukan urutan langkah langkah atau kegiatan dasar
yang dilakukan para pekerja suatu perusahaan. Hal ini dilakukan dengan pengerjaan
penyusunan rencana, penetapan desain produk dan mempersiapka upaya untuk
membawa produk kepasar.
Dalam proses pengembangan produk terdapat enam fase, yaitu :
Fase nol perencanaan
Fase 1 pengembangan produk
Fase 2 desain tingkat sistem
Fase 3 detail atau rincian desain
Fase 4 pengetesan dan pemurnian
Fase 5 penyeapan atau Ramp-up produksi
c. Menghasilkan Produk Baru (Generating New Products)
Suatu hal yang penting dari
kemampuan organisasi perusahaan adalah untuk dapat menawarkan penyerahan
bermacam produk. Bila hal ini tidak dipertimbangkan, maka kemungkinan produk
itu tidak lagi diterima pasar, walaupun produk lama telah dikembangnkan,
sehingga harus dipikirkan untuk membuat produk baru.
Pemahaman arti produk baru
Peluang produk baru
Proses produk baru
Pada dasarnya, proses dari produk baru terdiri dari lima fase
kegiatan antara lain sbb:
1. Pengidentifikasian peluang dan
penseleksian
2. Menghasilkan konsep
3. Mengevaluasi konsep/proyek
4. Pengembangan yang meliputi :
Pengembangan tugas-tugas
teknikal
Pengembangan tugas-tugas
pemasaran
5. Peluncuran produk
Dalam proses produk baru, yang
mendasar adalah bagaiman memanfaatkan peluang menjadi arus keuntungan atau laba
bagi suatu organisasi perusahaan. Untuk suatu produk terdapat situasi atau
keadaan yang secara bergiliran sampai pada akhir produk itu.
d. Pengukuran (Measuring) pengembangan Produk
Kemampuan mengidentifikasi
terdapatnya peluang dengan sejumlah upaya pengembangan, dan usaha membawa
paroduk baru dengan proses yang cepat adalah suatu persoalan yang kritikal.
e. Analisis Ekonomi Dari Proyek Pengembangan Produk
Dalam pengembangan produk baru
adalah penting untuk mengingat peranan analisis ekonom. Analisis yang dilakukan
untuk pengambangan produk baru haruslah mencakup tiga faktor yang diukur, untuk
mengetahui implikasi positif atau negatif dari proyek.umumnya untuk
menganalisisnya agak sulit dikuantifikasi. Di sampin itu, untuk analisis
ekonomi agak sulit untuk menangkap karakteristik dari suatu lingkungan dinamis
dan lingkungan bersaing.
4. Permasalahan Lain Dari Desain Produk
Dalam pembahasan desain produk,
terutama dalam pengembangan produk dan penciptaan produk baru, terdapat
permasalahan antara lain transisi dari produksi dan manajemen siklus produk.
Kedua hal itu sangat penting dalam mendukung efektifnya pelaksanaan desain
produk dan pengembanganproduk baru. Umumnya suatu produk yang terdapat dipasar,
kehidupannya bertransisi mulai di seleksi, dirancang, dan dirumuskan. Kemudian
terdapat kemajuan pengembanganny, mulai dari suatu gagasan menjadi suatu
rumusan fungsional dan sampai pada desain.
a. Transisi Ke produksi
b. Permasalahan Manajemen Siklus Kehidupan Produk (Product Life
Cycle)
B. Penetapan Lokasi
Suatu organisasi perusahaan ,
sebelum memulai aktifitasnya harus terlebih dahulu menetapkan dimana kegiatan
usahanya akan beroperasi. Lokasi ini penting bagi perusahaan, karena akan
mempengaruhi dapat tidaknya berlangsungnya kehidupan perusahaan dalam jangka
panjang. Hal ini karena berkaitan dengan kedudukan perusahaan dalam persaingan.
Keputusan penetapan lokasi merupakan faktor yang penting, baik bagi perusahaan
jasa maupun perusahaan manufaktur.
1. Pentingnya secara stratejis tentang penetapan lokasi
Pentingnya penetapan lokasi
adalah sebagai keputusan stratejik, karena akan mempengaruhi kemampuan
perusahaan menghadapi prospek pasar ke depan, mementukan kedudukan perusahaan
di pasar dan kemampuan perusahaan menghadapi persaingan.
a. Kebutuhan Penetapan lokasi
b. Tujuan keputusan penetapan lokasi
Adapun tujuan dari penempatan lokasi yang tepat dan efektif, pada
dasarnya adalah :
Dapat dipunyai kemampuan untuk melayani pembeli atau konsumen
Dapat mudah mendapatkan bahan mentah atau bahan baku yang cukup
Dapat mudah mendapatkan tenaga kerja
Dapat memungkinkan untuk di adakan perluasan usaha dikemudian
hari
c. Prosedur umum pembuatan keputusan penetapan lokasi
Perusahaan yang baru akan
mengkhususkan penetapan lokasinya pada area tertentu dimana pemiliknya berada
diarea tempat tinggalnya. Demikian pula dengan halnya menajer perusahaan kecil,
selalu ingin tetep menjaga kegiatan operasinya, sehingga lokasinya berada
dihalaman belakang dari tempat tinggalnya.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan penempatan lokasi
Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi keputusan penetapan
lokasi. Sering pula terjadi, bahwa satu atau beberapa faktor sedimikian
pentingnya. Sehingga faktor-faktor itu menjadi dominan dalam pengambilan
keputusan.
a. Faktor utama yang diperhatikan dalam keputusan penetapan lokasi
Faktor faktor utama
Faktor faktor sekunder
Faktor faktor penunjang lainnya
Faktor faktor yang tercangkup dalam faktor faktor utama adalah :
Letak dari pasar produk hasil organisasi perusahaan
Letak dari sumber bahan baku yang dibutuhkan organisasi
Tersedianya fasilitas dan jaringan transportasi
Tersedianya supply dari buruh atau tenaga kerja
Terdapatnya fasilitas sumber daya
b. Faktor sekunder dalam keputusan penetapan lokasi
Rencana masa depan
Biaya dari lahan/ tanah dan
bangunan/gedung, terutama dalam hubungannya dengan rencana masa depan.
Kemungkinan perluasan lahan dan
bangunana
Terdapatnya servicefacilities
Terdapatnya fasilitas lembaga
keungan
Terdapatnya pasokan air
Tinggi rendahnya pajak dan undang
undang ketenagakerjaan
Budaya masyarakat disuatu daerah
Cuaca dan keadaan iklim daerah
Kondisi dan struktur tanah
Fasilitas perumahan yang ada di
sekitar daerah itu.
c. Faktor penunjang
lainnya
Dalam menentukan
keputusan bagi penetapan lokasi suatu perusahaan kemungkinan terdapat faktor
penunjang yang perlu diperhatikan. Dengan perkembangan globalisasi , maka akan
dihadapi beberapa permasalahan antara lain :
Perkembangan ekonomi
pasar,
makin lebih baiknya
komikasi internasional,
makin lebih cepatnya
perubahan ,perjalanan, dan pengiriman dapat direalisasikan,
Kualitas fisik
fasilitas
Kebijakan operasi
usaha perusahaan
Kualitas manajemen
perusahaan
Kemudahan aliran modal
Terdapatnya perbedaan
yang tinggi
3. Strategi penetapan
lokasi suatu organisasi industri jasa
Umumnya lokasi dari
perusahaan jasa ditentukan pada upaya mencapai volume bisnis dan revenue. Hal
inilah yang menjadi perimbangan dalam penetapan lokasi usaha baru. Terdapat
beberapa faktor yang dapat menentukan besarnya volume bisnis dan revenue, untuk
perusahaan jasa, antara lain:
Daya beli pelangan di
area para pelanggan yang dituju.
Kesesuaian atau
compatibility dari service dan image
Persaingan yang
terdapat diarea itu
Kualitas dari
persingan
Keunikan lokasi
4. Metode evaluasi
alternatif lokasi
Untuk mengevaluasi
alternatif lokasi, terdapat beberapa teknik guna membantu pegevaluasiannya :
Analisis-laba-volume
Faktor rating
Metode pusat gravitasi
C. Penyusunan Tata Letak
(Layout)
Setiap susunan tata
letak dari mesin dan peralatan operasi, haruslah bertujuan untuk dapat
mendukung keberhasilan pencapaian tujuan organisasi perusahaan. Setiap susunan
tata letak peralatan dan fasilitas organisasi perusahaan, haruslah dapat
meningkatkan upaya pencapaian :
Efisiensi operasi
produksi organisasi perusahaan
Keberhasilan dukungan pembentukan laba usaha
perusahaan
1. Pemahaman tentang
penyusunan tata letak Penyusunan
tata letak merupakan keputusan untuk mengintegrasikan sistem dalam operasi
produk. Dengan pengintegrasian ini, maka mesin dan peralatan, tempat kerja dan
gudang haruslah dapat menjamin agar jadwal operasi produksi dapat berjalan
secara efektif.
2. Jenis-Jenis Tata
Letak
Terdapat beberapa jenis
penyusunan tata letak organisasi perusahaan yaitu sbb:
Tata letak kantor atau officelayout
Tata letak ritel atau retail layout
Tata letak pergudangan atauwarehouse
Tata letak penempatan yang tetap
Tata letak yang berorientasi pada proses
Tata letak bagi penyusun mesin dan peralatan
Tata letak yang
berorientasi pada produk
KELOMPOK VI
BAB 1
PENDAHULUAN
Setiap
upaya untuk mencapai suatu tujuan, umumnya dilakukan dengan suatu rangkaian
kegiatan dalam suatu proses. Suatu proses adalah suatu rangkaian kegiatan yang
dilakukan untuk menghasilkan suatu produk, berupa barang atau jasa ataupun
gagasan, dengan cerminan sebagai suatu komitmen manajemen dalam upaya untuk
mencapai tujuan organisasi.
Dalam rangka pencapaian suatu
tujuan, maka pelaksanaan kegiatan yang dilakukan akan dapat berbeda, antara
pengarahan seorang pimpinan dengan cara arahan pimpinan lainnya. Perbedaan cara
arahan tersebut disebabkan oleh perbedaan desain proses yang ditetapkan oleh
pimpinannya.
Dalam menjalankan proses yang
baik, maka cara yang harus dikembangkan adalah bagaimana menetapkan tugas dan
menyusun tugas-tugas itu dalam satu proses, untuk mencapai suatu tujuan.
Selanjutnya perlu dilakukan pengaturan atau penyusunan pelaksanaan tugas itu
dalam suatu proses yang efisien. Perlu pula disadari bahwa sangat erat
kaitannya, antara kualitas dengan proses efisien.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Analisis Proses dalam
Operasi Produksi
Seperti
diketahui bahwa proses adalah cara, metode, dan teknik bagaimana sesuangguhnya
sumber daya, yaitu tenaga kerja, mesin, bahan dan Modal yang ada dapat diolah
menjadi hasil atau produk.
Dalam
menjalankan proses yang baik, maka cara yang harus dikembangkan adalah
bagaimana menetapkan tugas dan menyusun tugas-tugas itu dalam satu proses,
untuk mencapai suatu tujuan. Selanjutnya perlu dilakukan pengaturan atau
penyusunan pelaksanaan tugas itu dalam suatu proses yang efisien. Perlu pula
disadari bahwa sangat erat kaitannya, antara kualitas dengan proses efisien.
a. Peta Arus Proses (Process
Flow Charting)
Pemahaman
tentang proses yang harus ditekankan adalah bahwa tujuan atau maksud dari
analisis adalah suatu cara kritis untuk dapat menetapkan tingkat yang terinci
dalam memodelkan suatu proses. Haruslah dapat dipahami bahwa, sering kali
kegiatan atau aktivitas yang terkait dengan suatu proses, saling mempengaruhi
satu dengan lainnya. karena
itu, dalam suatu kegiatan adalah penting untuk diperhatikan akan performa dan
simultan dari sejumlah aktivitas atau kegiatan keseluruhan yang beroperasi pada
waktu yang sama.
JENIS – JENIS PETA ARUS
Terdapat
kegunaan untuk mengkategorisasikan proses peta arus, guna dapat mudah
menggambarkan bagaimana suatu proses dapat didesain secara baik. Ada kemudahan
secara cepat untuk mengkategorisasikan suatu peta arus, sehingga dapat mudah
menggambarkan perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan yang terdapat
diantara proses.
Adapun jenis – jenis Peta Arus
adalah sebagai berikut :
Make to Order
Make to Stock
Hybrid
b. Pengukuran Performansi
Proses
Terdapat
banyak variasi dalam cara mebuat metriks performansi yang sering dihitung dalam
penggunaan praktek. Dalam hal ini perlu dirumuskan cara yang konsisten, dan
telah banyak digunakan dalam praktek. Adapun yang penting dalam hal ini adalah
untuk dapat memahami secara nyata bagaiman suatu metriks yang telah dihitung
dari suatu perusahaan atau industri tertentu dapat digunakan untuk membuat
suatu keputusan.
Didalam
operasi produksi, nilai metriks itu selalu terdapat hubungan antara satu nilai
dengan nilai lainnya, seperti :
Utilisasi
Produktivitas, dan
Efisiensi
Set up time dan Operation Time
c. Pemetaan Aliran Nilai
(Value-Stream Mapping)
Terdapat
variasi dari pemetaan fungsi waktu, salah satunya adalah Pemetaan aliran Nilai
atau Value Stream Mapping (VSM). VSM harus memperhatikan tidak
saja proses, tetapi juga keputusan manajemen dan sistem informasi yang
mendukung.
Pendekatan
yang dilakukan dala hal ini, adalah secara penuh dalam memahami proses dari
pelanggan sampai ke pemasok. Walaupun pet aliran atau arus nilai (VSM) menimbulkan
suatu kerumitan, tetapi pembangunan konstruksinya adalah mudah.
Langkah–langkah yang
dibutuhkan untuk melengkapi peta aliran nilai adalah :
1) Dimulai dengan simbol untuk pelanggan, dan operasi
produksi yang dapat menjamin untuk suatu gambaran besar yang menyeluruh.
2) Memasukkan pesanan pelanggan yang dibutuhkan
3) Menghitung besarnya produksi harian yang dibutuhkan
4) Memasukkan kebutuhan pengiriman dari luar ( outbound
shipping) dan frekuensi delivery-nya.
5) Menentukan metode inbound shipping dan frekuensi
delivery-nya.
6) Menambahkan langkah-langkah proses, seperti mesin dan
perakitan.
7) Menambahkan metode komunikasi, menambahkan pula
frekuensinya, dan menggambarkan arh komunikasi dengan garis panah.
8) Menambahkan pula besaran inventory, yang ditempatkan
diantara setiap langkah dari keseluruhan alur arus.
9) Menentukan waktu kerja dari
keseluruhan, yang tidak perlu dimasukkan besarnya nilai waktu tambahan.
2. Seleksi dan Desain Proses
Suatu
proses merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk meghasilkan
suatu produk, berupa barang atau jasa, ataupun gagasan dalam rangka untuk
mencapai suatu tujuan yang diharapkan. Dalam cara pelaksanaan proses, terdapat
perbedaan cara pendekatan atau metode dan teknik, yang digunakan dalam
pentranformasian input menjadi output.
a. Seleksi dari Proses
Seleksi
dari proses merupakan penetapan cara pentransformasian produk, berupa barang
dan jasa yang akan diorganisasikan. Umumnya penseleksian proses dibutuhkan
dalam rangkaian masalah, seperti perencanaan untuk suatu produk baru. Penseleksian proses dapat terjadi secara
periodik, yang disebabkan oleh perubahan teknologi dalam produk atau peralatan,
serta kemungkinan terdapat tekanan atau tantangan dari persaingan. Prakiraan
ramalan, desain produk berupa barang atau jasa, dan pertimbangan teknologi,
seluruhnya punya pengaruh pada penseleksian proses adalah saling terkait, dan
sering saling dikerjakan bersama.
JENIS-JENIS PROSES OPERASI
PRODUKSI
Terdapat lima jenis proses
dasar dari operasi produksi, yaitu :
Job Shop
Batch
Repetitive (Berulang-ulang)
Continuous
Proyek
b. Strategi Fokus Dalam Proses
Suatu
keputusan utama dari seorang manajer operasi produksi adalah untuk mendapatkan
cara yang terbaik dalam menghasilkan produk, dan upaya untuk mengurangi
terjadinya pemborosan dalam penggunaan sumber-sumber daya.
Tujuan
dari suatu strategi proses adalah untuk membangun proses operasi produksi yang
memenuhi persyaratan atau kebutuhan pelanggan, dan memenuhi spesifikasi produk
di dalam batasan biaya dan batasan manajemen lainnya. Setiap barang dan jasa,
umumnya dibuat dari pilihan satu dari variasi empat strategi proses. Keempat
strategi proses itu adalah :
Strategi Fakus Proses
Strategi Fokus Repetitif
Strategi Fokus Produk
Strategi Fokus Kastomisasi
c. Desain Proses Jasa
Di
dalam mendesain proses jasa, perlu diperhatikan terdapatnya interaksi dengan
para pelanggan. Interaksi dengan para pelanggan, sering berpengaruh pada hal-hal
yang dapat merugikan performansi proses.
Pada
dasarnya, para manajer operasi selalu mendesain proses jasa untuk mendapatkan
tingkat spesialisasi yang terbaik. Para manajer operasi juga harus dapat
menjaga kebutuhan interaksi pelanggan dan kastomisasi. Untuk ini, perlu
diperhatikan beberapa hal, yaitu :
1) Harus dapat memfokuskan secara ekstensif pada sumber
daya manusia, agar dapat menghasilkan jasa yang masif dan jasa yang
profesional.
2) Menekankan perlunya personalisasi jasa, yang
membutuhkan keterlibatan tenaga kerja, sehingga diperlukan adanya penseleksian
dan pelatihan tenaga yang tepat.
3) Perlu peran umpan balik
atau feedback dari pelanggan, sebagai dasar pengendalian yang ketat dalam
menjaga standar kualitas jasa.
4) Intensitas tenaga kerja
untuk memungkinkan dilakukannya inovasi di dalam proses teknologi dan Scheduling.
Pada
dasarnya, peluang untuk meningkatkan suatu proses jasa dapat dilakukan melalui
penyempurnaan pengaturan tata letak atau layout dari peralatan yang
dibutuhkan.
3. Seleksi Peralatan dan
Teknologi
Untuk
membuat keputusan ini, personalia dari operasi produksi harus dapat
mengembangkan dokumentasi, yang mengindikasikan besarnya kapasitas, dan
toleransi dari setiap opsi pilihan, seperti kebutuhan akan perawatannya.
Pemilihan yang terbaik akan peralatan yang terbaik, haruslah dilakukan dengan
memahami industri yang akan menggunakannya dan proses yang digunakan dan
teknologinya.
a. Teknologi Menjadi Dasar
Keunggulan Bersaing
Pemilihan
peralatan untuk jenis proses tertentu, dapat memberikan keunggulan bersaing,
karena teknologinya. Dalam hal tertentu, peralatan khusus sering dapat
memberikan cara dalam memenangkan persaingan. Demikian pula teknologi modern
dapat juga memungkinkan untuk manajer operasi produksi dapat melakukan
perluasan atau memperbesar lingkup dari peralatan proses.
b. Teknologi Operasi Produksi
Dalam
teknologi hardware, umumnya telah dihasilkan dalam proses yang otomatis,
sehingga mempunyai dampak pada perusahaan-perusahaan manufaktur di banyak
industri. Kemajuan tersebut dapat dikategorikan ke dalam dua bagian, yaitu
sistem hardware atau perangkat keras, dan sistem software atau perangkat lunak.
c. Keunggulan Teknologi yang
berkesinambungan.
Seharusnya
setiap manajer operasi produksi, haruslah dapat membantu menciptakan keunggulan
teknologi, melalui upaya memikirkan emapat R, atau 4R yaitu :
1) Resources atau sumber daya yang digunakan dalam proses
operasi produksi,
2) Recycling yang dikaitkan dengan material produksi dan
komponen produk,
3) Regulasi yang digunakan
4) Reputasi Perusahaan
Keempat faktor itu haruslah dapat
memberikan pertalian hubungan manajer dalam menjalankan kegiatan operasi
produksi secara baik, terutama dalam pemantapan dan pengembangan operasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar