Jumat, 29 September 2017

design produck

BAB II
PEMBAHASAN
A. Desain Produk Berupa Barang Atau Jasa
Produk adalah sesuatu yang dapat memberi manfaat bagi yang memiliki atau yang menggunakannya, yang dapat berupa barang atau jasa, ataupun informasi dan gagasan. Dalam istilah produk terdapat perbedaan pemahaman antara barang dan jasa. Produk yang berupa barang adalah sesuatu yang berbentuk, sehingga dapat disimpan dan diperjualbelikan. Sedangkan jasa merupakan sesuatu yang tidak berbentuk dan tidak dapat disimpan, sehingga tidak dapat diperjual belikan.
Produk yang berupa barang dapat dipindah-pindahkan letak fasilitasnya, dapat ditentukan besaran biayanya, dan aktivitas penjualannya berbeda dengan produksi dimana aktifitas produksinya mudah di otomatisasi, sedangkan jasa sulit diukur kualitasnya, dimana aktivitas penjualannya merupakan bagian dari jasa, letak dari fasilitasnya penting dan dibutuhkan untuk kontak bagi relasi pelanggan.
1. Desain Produk Berupa Barang
Dalam pengembangan desain atau redesain dari suatu produk, haruslah dilakukan dengan dasar : apa alasan untuk melakukannya dan apa tujuannya alasan dilalukannya desain atau desain produk adalah untuk dapat dicapainya keberhasilan dan kemakmuran suatu suatu organisasi perusahaan. Untuk itu maka perlu diperhatikan berbagai kegiatan dan tanggung jawab yang mencakup atau mempengaruhi bidang-bidang fungsional yang terkait dala organisasai, terutama pemasaran dan operasi produksi.
 Kegiatan dan tanggung jawab itu adalah :
1. Menterjemahkan keinginan dan kebutuhan pelanggan ke dalam produk yang akan dibuat, baik dalam operasi produksi maupun pemasarannya.
2. Merumuskan kembali produk yang sekarang dalam pemasarannya, dan menjaring produk yang ada dipasar.
3. Mengembangkan produk baru, baik dalam operasi produksi maupun dalam pemasaran.
4. Memformulasikan sasaran dari desain atau redesain produk dalam mutu atau kualitas, dengan kaitannya untuk pemasaran dan operasi produksi.
5. Memformulasikan sasaran biaya, yang berkaitan dengan operasi produksi keuangan dan akuntansi
6. Membangun dan menguji propotipe, yang terkait dengan operasi produksi, pemasaran dan teknik.
7. Dokumen spesifikasi.
Pada dasarnya desain produk mempunyai implikasi stratejik untuk keberhasilan dan kemakmuran organisasi perusahaan, umumnya desain produk yang dilakukan punya dampak pada organisasi kedepan. Oleh karena itu, keputusan dari desain produk menjadi sangat penting, sehingga pimpinan organisasi harus membuatnya.
Terdapat faktor yang memunculkan peluang dan ancaman pasar, sehingga terjadinya perubahan yang mendorong perlunya kegiatan desain produk baru, antara lain adalah ;
1. Faktor ekonomi
2. Faktor sosial dan demografi
3. Faktor politik, liabilitas dan legal
4. Faktor persaingan
5. Faktor biaya dan ketersediaan
6. Faktor teknologi
a. Proses Desain Produk
Tantangan yang sering dihadapi industrimanafaktur dalam proses desain produk adalah dapat cepatnya produk masuk pasar, dan mendapatkan pasar. Dalam proses desain ini, perlu diketahui bahwa bagaimana mengerjakan dan menghasilkan suatu produk yang didesain. Dan bagaimana proses menghasilkan produk itu menjadi bahasan yang penting dalam manajemen operasi produksi.
Desain produk merupakan suatu tindakan yang kritikal dalam menghadapi tingkat persaingan yang ketat. Pelanggan harus tetap dijaga perasaannya, sehingga dapat tetap tanggap atas permintaanya dipasar. Dengan perubahan cita rasa pelanggan dan adanya pengaruh dari perubahan bahan, maka akan berpengaruh pada pentingnya peran fungsi desain produk. Peran dan fungsi desain akan meningkat, akibat tekanan dari masalah persaingan biaya dan adanya uapaya yang harus ditekankan pada kebutuhan untuk memberikan nilai yang terbaik bagi pelanggan.
Proses desain produk pada dewasa ini sering dialihdayakan atau outsource seperti yang dilakukan oleh beberapa organisasi perusahaan. Dengan mengalihdayakan proses desain produk, maka beberapa perusahaan menspesialisasikan aktifitasnya dalam manufaktur produk, dengan upaya mendorong keberhasilan perusahaan lain. Perusahaan perusahaan seperti ini sering, sering dikenal sebagai manaufaktu kontraktor
b. Permasalahan dari desain produk
Dalam desain produk, pertama-tama yang harus diperhatikan adalah tujuan dari produk desain yang diperlukan. Fokus utama dari suatu desai produk adalah upaya pencapaian kepuasan pelanggan. Adapun hal yang mendasar dari suatu fungsi desain produk ialah memahami apa yang menjadi keinginan pelanggan, dan desain apa yang mereka pikirkan. Pemasaran dalam hal ini merupakan sumber informasi yang penting.
Yang perlu dicatat adalah laba merupak sutau pengukuran yang menyeluruh efektivitas dari suatu desai produk. Hal ini karena interval waktu anatara fase desain produk dan hasil realisasi laba. Dalam interval waktu itu, perlu dipertimbangkan adanya ukiran yang lebih segera dapat diterapka atau digunakan.
Umumnya untuk peralatan elektronik yang berteknologi maju, maka yang penting adalah faktor desain. Faktor kedua berikutnya dalam desain produk adalah
faktor yang berhubungan dengan fungsi, biaya dan laba potensial (terutama dalam organisasi yang berorientasi pada laba), merupaka pertimbangan yang mudah diukur. Perusahaan seperti ini antara lain adalah perusahaan assembling dan perusahaan maintenance. Adapun hal yang sangat krusial untuk desainer adalah pertimbangan besarnya kapabilitas operasi organisasi bagi pencapaian desain yang cocok untuk besarnya kapabilitas itu.
c. Desain prosuk untuk pelanggan
Dalam pelaksanaan desain produ untuk pelanggan, maka sebelumnya secara terinci perlu diketahui bagaimana dan mengapa kegiatan desain itu dilakukan. Engan demikian, akan dapat direfleksikan atau diedit permasalahan desain dilihat dari pandangan penggunanya. Pada masa lalu, banyak perusahaan dapat menangkap peluang upaya teknologi dan pengembangannya dalam desain produk, terutama terdapat dalam bidang produk elektronik. Sehingga dalam hal ini bedampak banyak produk yang mempunyai fitur teknologi.
Terdapat banyak pembeli produk elektronik yang tidak dapat secara penuh mengoperasikan produk itu, sehingga mereka hanya memperhatikan sejumlah fitur yang ada. Dalam produk-produk elektronik, yang banyak terdapat adalah desain estetiknya, yang umumnya ditujukan untuk menarik keindahan produk itu. Sering pula ditemui, produk itu didesain secara lengkap dan rinci, sehingga akibatnya banyak penggunanya tidak dapat memahami kegunaan ciri atau karakteristik, karena terbatasnya pengetahuan produk itu, sehingga dianggap hal itu tidak logis.
d. Desain produk untuk manufaktur dan assembling
Adapun pengertian tentang istilah desain mempunyai banyak arti. Beberapa diantaranya, diartikan sebagai desain estetika dari suatu produk, seperti bentuk eksternal dari sebuah mobil, atau warna, tekstur dan kotak selubung yang dapat dioperasikan. Dalam hal lain, desai dapat diartikan sebagai upaya untuk membangun parameter dasar darisuatu sistem.
Interprestasi dari kata desain, dapat dilakuakan dari pendetailan atas bahan-bahan, bentuk dan toleransi bagian individual dan toleransi bagian tertentu dari produk. Hal ini terjadi karena merupakan suatu kegiatan yang dimulai dengan sketsa dari bagian-bagian dan perakitan, yang kemajuan kegiatannya didukung dengn desain bantuan komputer. Secara konvensional atau tradisioanal, penggambaran yang dilakukan untuk manufaktur atau pabrikan, dan teknik perakitan, dengan tugas utamanya mengoptimasikan proses yang digunakan untuk menghasilkan produk jadi.
Pada umumnya sering terjadi pada tahap manufaktur dan perakitan, terdapat permasalahan yang diperbincangkan dan dipertanyakan tentang terjadinya perubahan desain. Umumnya dalam menyelesaikan suatu permasalahan haruslah dilakukan secara bekerja sama selama tahap desain, agar dapat dihindari timbulnya masalah lain yang dapat terjadi.
e. Aplikasi DecisionTrees untuk desain produk
Pohon keputusan atau dikenal dengan DecisionTreesdapat digunakan untuk dasar dalam membuat suatu produk baru. Seperti halnya untuk memperluas varietas produk, yang merupakan salah satu masalah yang sering dihadapi oleh manajemen perusahaan. Dengan menggunakan pohon keputusan akan dapat membantu dalam menganalisis serangkaian keputusan dengan bermacam-macam hasil kajian yang dapat diperoleh.
Untuk membentuk satu pohon keputusan yang akan membantu dalam suatu analsisi pengambilan keputusan, maka perlu diikuti langkah-langkah berikut :
1. Yakinkan lebih dahulu bahwa seluruh alternatif yang mungkin dapat, dan adanya pernyataan tentang keadaan yang dicakup dalam pohon keputusan.
2. Hasil yang dicapai setelah terakhir dimasukan dari cabang pohon yang tepat.
3. Objektif dari keputusan adalah untuk menentukan besarnya nilai yang diharapkan dari setiap rangkaian kegiatan.
2. Desain produk berupa suatu jasa
Umumnya yang banyak dibahas tentang desain adalah desain produk yang berupa barang, sedangkan pembahasan desain produk berupa jasa masih terbatas. Dalam industri jasa tercakup beberapa bentuk antara lai perbankan, keuangan, asuransi, dan lainnya. Terdapat pula dalam bentuk lainnya seperti penganguktan, perhotelan dan pariwisata. Disamping itu, ada pula yangterkait dengan komunikasi dan informasi.
Produk ysng ditawarkan suatu perusahaan jasa dapat dapat berkisar dalam prosedurmedis. Dalam kaitan dengan pelayanan bidang medis ini, hanya mninggalkan bekas bekas kecil, luka berupa goresan setelah proses pembedahan, seperti pembedahan usus buntu. Terdappat pula bentuk-bentuk pelayanan, seperti salon kecantikansalon potong rambut dan salon cuci rambut dengan shampoo.
a. Pemahaman tentang produk jasa
Jasa merupakan suatu output yang dihasilkan sebagai produk yang tidak berbentuk, tetapi dapat dimanfaatkan oleh penggunanya. Sehingga dapat dirumusakan sebagai suatu hasil aktivitas atau manfaat yang dapat diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat tidak dapat dipegang atau tidak berbentuk, bersifat intangible. Oleh karena itu suatu produk jasa tidak dapat menghasilakn kepemilikan bagi satu pihak.
Pada dasarnya produk produk jasa berbeda dengan produk barang hasil manufaktur. Walaupun produk jasa intangible, dan produk barang bersifat tangible, tetai masih terdapat perbedaan lainnya. Perbedaan tersebut tercermin pada, bahwa produk jasa tidak dapat dijua, sedangkan produk barang dapat dijual lagi. Produk jasa tidak muncul sebelum di beli atau dibayar, sedangkan produk barang dapat didemonstrasikan. Produk jasa tidak dapat disimpan, sedangkan produk barang dapat di simpan. Selain itu,
proses produksi dan konsumsi dari produk jasa dilakukan berbarengan, sedangkan proses produksi produk barang mendahului prses konsumsi.
Jasa adalah suatu yang dihasilkan dan dikonsumsi secara simultan, oleh karena itu suatu jasa tidak pernah ada, kecuali karena sudah nyata.
Produk jasa dapat digolongkan :
 Personel service
 Profesional service
 Capital intensive service
 Mass service
Selain itu jasa juga dapat dibedakan:
 Jasa yang diberikan dengan dasar peralatan
 Jasa dengan kehadiran klien
 Jasa kebutuhan pribadi
Proses teknologi jasa membutuhkan :
 Kontak pelanggan
 Intensitas tenaga kerja
 Tren otomatisasi jasa
 Matriks proses jasa
b. Proses desain produk jasa
Desain produk jasa merupakan suatu tindakan yang kritikal dalam menghadapi tingkat persaingan yang tajam dalam bisnis jasa. Pelanggan haruslah dapat dijaga perasaannya, sehingga dapat tetap tanggap ats permintaannya akan jasa pelayanan yang diberikan.
Peran desain jasa dapat ditingkatkan dengan pengembangan merek pada jasa, yang menjadi tantangn diferensiasi produk jasa yang tidak berwujud. Merek jasa memiliki peran khusus pada perusahaan jasa, karena merek yang kuat dapat meningkatkan kepercyaan pelanggan atas pembelian jasa yang tidak kelihatan dan tidak berwujud.
Walaupun jasa itu tidak berwujud dan tidak kelihatan, tatapi jasa itu dapat dirasakan oleh penggunanya. Dengan merek yang dirancang akan dapat menjadi sesuatu yang dikatakan orang tentang merek jasa itu, sehingg dapat dipahami tentang bagaimana perusahaan melakukan pemberian jasa itu. Tentunya denga desai merek yang kuat, akan merupaka suatu janji perusahaan dalam pemberian kepuasan dimasa depan.
Merek jasa yang kuat akan memungkinkan pelanggan melakukan visualisasi dan memahami produk jasa yang diberikan, yang tentunya bersifat tidak berwujud.
Desain jasa haruslah berfokus pada proses pertambahan nilai, menuju pada penciptaan nilai pengalaman dari para pelanggan atau pengguna jasa itu. Permasalahan yang harus dicari adalah, bahwa jasa bukan saja tidak berwujud bagi para pelanggannya, tapi juga tidak berwujud terhadap para pegawai internal perusahaan jasa itu. Dengan demikian, maka merek jasa dapat merupaka peluang unutk menanamkan citra layanan jasa perusahaan terhadap pelanggan dan pegawai perusahaan jasa itu. Hal ini terjadi karena suatu merek jasa merupakan kesempatan untuk menanamkan gambaran kualitas layanan jasa kepada para pelanggan.
c. Dukungan desain produk jasa
Pada umunya suatu desain produk jasa, ditujukan untuk dapat memberikan layanan jasa kepada para pengguna atau para pelanggannya secara memuaskan. Dengan desai produk jasa yang baik tidak hanya dapat memberikan kepuasan, tetapi dapat pula meningkatkan keperyaan para pelanggannya.
Dukungan desain produk jasa yang baik, diberikan oleh penyiapan konsep dari proses pelayanan jasa dan penyiapan ukuran performa mutu layanan jasa. Konsep dari proses layanan jasa dari Alberecht & Zemke (1985) menekankan pada hubungan segi tiga jasa dari empat unsur yaitu :
1. Pelanggan (Customer)
2. Orang (people)
3. Sistem
4. Strategi
Dalam tahapan jasa layanan yang kurang memuaskan, akan dapat mempengaruhi penciptaan nilai pengalaman yang kurang baik, dan ini akan dapat berakumulasi. Kondisi itu sering dikenal sebagai moment of truth yaitu kesan pelanggan selama dalam layanan siklus jasa. Pengaruh kumulatif pada pelanggan atau pengguna jasa akan menentukan mau tidaknya pelanggan mengulangi penggunaan layanan jasa tu kembali.
Suatu kontak pelanggan adalah merupakan desain konta layanan jasa. Kontak pelanggan berada dalam sistem penyampaian atau pengiriman jasa, yang terdiri dari unsur fisik yaitu teknologi, arus proses, jenis proses serta lokasi dan besarnya layanan. Di samping unsur fisik, terdapat unsur tenaga kerja atau Sumber Daya Manusia. Akhir dari segi tiga layanan jasa adalah pengukuran atau measurement, yang umumnya adadalam nilai kualitatif dan kemudian dikuantifikasikan.
d. Aplikasi Desain Produk jasa
Pada dasarnya desain produk jasa merupakan tangtangan, karena produk jasa umumnya sering bersifat unik. Adapun salah satu alasan, mengapa sering dilakukan penyempurnaan desain produk jasa, adalah terdapatnya tingkat produktifitas dalam produk jasa yang rendah. Hal ini karena, baik desain maupun penyerahan atau delivery produk jasa sering terlambat, termasuk interaksi dengan pelanggan partisipasi pelanggan dalam desain dan pemasokan.
3. Pengembangan Produk (Product development)
Setiap organisasi perusahaan akan selalu berupaya untuk menjaga kelangsungan usahanya dipasar. Upaya itu dilakukan dengan selalu mengembangkan produknya agar tetap dapat diminati para pelanggannya dan agar dapat mempunyai keunggulan bersaingnya dipasar. Dengan demikian, suau organisasi perusahaan selalu berupaya untuk menindak lanjuti pengembangan produknya. Hal ini menunjukan bahwa keunggulan bersaing jangka panjang dari suatu perusahaan adalah tergantung dari keberhasilan organisasi meningkatkan kepabilitas pengembangan produknya.
a. Pemahaman Tentang Pengembangan Produk
Pada dewasa ini, pengembangan produk mencakup penciptaan sesuatu yang dibutuhkan dalam memasarkan produk, yang meliputi pendanaan, pendistribusian,promosi, dan pemberian layanan teknis.Produk haruslah dikembangkan, karena produk itu akan mati dipasar, sehingga untuk itu harus dibenahi atau disempurnakan agar pengguna atau pelanggan akan tetap menggunakan atau membeli produk itu. Seandainya produk itu tidak diminati lagi, amaka organisasi perusahaan haruslah melakukan penggantian produk itu.
Dengan penggantian dan penyempurnaan produknya, maka perusahaan itu haruslah selalu siap memikirkan, bagaimana membuat dan menghasilkan suatu produk baru. Dalam mengahasilkan produk baru, suatu perusahaan haruslah menyiapkan serangkaian keputusan tentang penseleksian produk.
b. Proses Pengembangan Produk
Dalam pengembangan produk, terdapat suatu proses generik, yang merupakanpenggambaran langkah-langkah dasar yang dibutuhkan dalam mealakukan desain suatu produk. Proses generik pengembangan produk ini menunjukan urutan langkah langkah atau kegiatan dasar yang dilakukan para pekerja suatu perusahaan. Hal ini dilakukan dengan pengerjaan penyusunan rencana, penetapan desain produk dan mempersiapka upaya untuk membawa produk kepasar.
Dalam proses pengembangan produk terdapat enam fase, yaitu :
 Fase nol perencanaan
 Fase 1 pengembangan produk
 Fase 2 desain tingkat sistem
 Fase 3 detail atau rincian desain
 Fase 4 pengetesan dan pemurnian
 Fase 5 penyeapan atau Ramp-up produksi
c. Menghasilkan Produk Baru (Generating New Products)
Suatu hal yang penting dari kemampuan organisasi perusahaan adalah untuk dapat menawarkan penyerahan bermacam produk. Dalam hal ini, pertimbangan waktu perusahaan untuk mengembangkan suatu produk baru dan mengkonven
prosesnya kedalam waktu untuk menyampaikan penawaran produk baru. Bila hal ini tidak dipertimbangkan, maka kemungkinan produk itu tidak lagi diterima pasar, walaupun produk lama telah dikembangnkan, sehingga harus dipikirkan untuk membuat produk baru.
 Pemahaman arti produk baru
Pada umumnya istilah produk baru diartikan berbeda antara orang yang satu dengan orang yang lainnya. Dalam hal ini terdapat pemahaman tentang produk baru yang mengartikan sebagai produk yang sama sekali baru atau suatu yang baru terdapat didunia. Kategori lini produk baru mencakup pula permasalahan imitasi produk, yang banyak dikenal sebagai produk me-too.
 Peluang produk baru
Terdapat beberapa peluang baru yang dapat dimanfaatkan oleh suatu organisasi perusahaan, bila dalam organisasi itu telah terbangun suatu struktur. Struktur yang penting secara internal adalah kapabilitas, membuka komunikasi dengan pelanggan, mempunyai budaya organisasi yang inovatif, mempunyai R&D yang agresif, kepemimpinan atau leadership yang kuat, dan punya insentif formaal, dan pelatihan. Hanya perusahaan-perusahaan yang dapat memfokuskan pada peluang produk baru tertentu, akan dapat berhasil secara energik dan menguntungkan.
 Proses produk baru
Dalam upaya untu menghasilkan produk baru, perlu diketahui bagaimana produk baru itu dibuat, dan perlu diperhatikan adanya berbagai akrifitas atau kegiatan yang harus dilakukan. Sehingga dengan demikian, maka perlu dipelajari bagaimana proses produk baru itu secara menyeluruh. Proses ini merupakan kombinasi dari langkah-langkah, kegiatan-kegiatan, keputusan-keputusan, dan sasaran, sehingga semuanya tergabung kedalam suatu produk baru yang diharapkan oleh suatu organisasi perusahaan.
Pada dasarnya, proses dari produk baru terdiri dari lima fase kegiatan antara lain sbb:
1. Pengidentifikasian peluang dan penseleksian
2. Menghasilkan konsep
3. Mengevaluasi konsep/proyek
4. Pengembangan yang meliputi :
 Pengembangan tugas-tugas teknikal
 Pengembangan tugas-tugas pemasaran
5. Peluncuran produk
Dalam proses produk baru, yang mendasar adalah bagaiman memanfaatkan peluang menjadi arus keuntungan atau laba bagi suatu organisasi perusahaan. Untuk suatu produk terdapat situasi atau keadaan yang secara
bergiliran sampai pada akhir produk itu. Pola ini menjadi suatu pola evaluasi produk, dimana suatu produk berevaluasi sampai akhir, dan terdapat kemungkinan sampai akhirnya dapat sukses menjadi suatu produk.
Evaluasi produk yang terjadi adalah menjadi suatu konsep siklus hidup atas life cycle yang terkait dengan fase-fase dari proses produk baaru.siklus itu harus dilalui untuk setiap fase seperti :
1. Fase 1 identifikasi peluang
2. Fase 2 generasi konsep
3. Fase 3 evaluasi konsep/ proyek
4. Fase 4 pengembangan
5. Fase 5 peluncuran
d. Pengukuran (Measuring) pengembangan Produk
Pada dasarnya arus pengembangan produk baru kepasar adalah sangat penting untuk menjaga daya saing organisasi perusahaan. Untuk menjaga keberhasilan tersebut, perusahaan haruuslah selalu tanggap terhadap adanya perubahan kebutuhan pelanggan dan terdapatnya pergerakan dari para pesaing. Kemampuan mengidentifikasi terdapatnya peluang dengan sejumlah upaya pengembangan, dan usaha membawa paroduk baru dengan proses yang cepat adalah suatu persoalan yang kritikal.
e. Analisis Ekonomi Dari Proyek Pengembangan Produk
Dalam pengembangan produk baru adalah penting untuk mengingat peranan analisis ekonom. Analisis yang dilakukan untuk pengambangan produk baru haruslah mencakup tiga faktor yang diukur, untuk mengetahui implikasi positif atau negatif dari proyek.umumnya untuk menganalisisnya agak sulit dikuantifikasi. Di sampin itu, untuk analisis ekonomi agak sulit untuk menangkap karakteristik dari suatu lingkungan dinamis dan lingkungan bersaing.
4. Permasalahan Lain Dari Desain Produk
Dalam pembahasan desain produk, terutama dalam pengembangan produk dan penciptaan produk baru, terdapat permasalahan antara lain transisi dari produksi dan manajemen siklus produk. Kedua hal itu sangat penting dalam mendukung efektifnya pelaksanaan desain produk dan pengembanganproduk baru. Umumnya suatu produk yang terdapat dipasar, kehidupannya bertransisi mulai di seleksi, dirancang, dan dirumuskan. Kemudian terdapat kemajuan pengembanganny, mulai dari suatu gagasan menjadi suatu rumusan fungsional dan sampai pada desain.
a. Transisi Ke produksi
Manajemen operasi produksi harus membuat keputusan yang lebih jauh untuk pengembangan dan produksi, atau menterminasi gagasan tentang produk satu dari seni manajemen moderen adalah mengetahui kapan mulai suatu produk bergerak dari pengembangan ke produksi, dan pergerakan ini dikenal sebagai transisi ke produksi.
Staf pengembangan produk akan selalu tertarik dalam membuat peningkatan atau penyempurnaan suatu produk.
b. Permasalahan Manajemen Siklus Kehidupan Produk (Product Life Cycle)
Suatu produk lahir atau diciptakan dan hidup berkembang dan kemudian mati. Dalam mendalami operasi produksi, maka sangat membantu untuk memikirkan siklus kehidupan produk, yang terdiri dari 4 tahap yaitu:
 tahap introduksi,
 tahap pertumbuhan,
 tahap pematangan
 Tahap penurunan atau penuaan
B. Penetapan Lokasi
Suatu organisasi perusahaan , sebelum memulai aktifitasnya harus terlebih dahulu menetapkan dimana kegiatan usahanya akan beroperasi. Lokasi ini penting bagi perusahaan, karena akan mempengaruhi dapat tidaknya berlangsungnya kehidupan perusahaan dalam jangka panjang. Hal ini karena berkaitan dengan kedudukan perusahaan dalam persaingan. Keputusan penetapan lokasi merupakan faktor yang penting, baik bagi perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur.
1. Pentingnya secara stratejis tentang penetapan lokasi
Pentingnya penetapan lokasi adalah sebagai keputusan stratejik, karena akan mempengaruhi kemampuan perusahaan menghadapi prospek pasar ke depan, mementukan kedudukan perusahaan di pasar dan kemampuan perusahaan menghadapi persaingan. Oleh karena itu, penetapan lokasi usaha perusahaan perlu mempertimbangkan konsep dan teknik dalam menetapkan keputusan lokasi. Lokasi yang dipilih akan mempengaruhi besarnya biaya operasi usaha perusahaan, yang berhubungan dengan besarnya biaya tetap dan biaya variabel perisahaan
a. Kebutuhan Penetapan lokasi
Pada dasarnya keputusan penetapan lokasi dibutuhkan dalam menghadapi perkembangan lingkungan dan sistem pada masa depan. Dalam menghadapi perkembangan lingkungan, maka dibutuhkan pula penilaian perkembangan lokasi yang ada, baik melalui perluasan atau pengambilan lokasi baru.
b. Tujuan keputusan penetapan lokasi
Umumnya tujuan dari penetapan lokasi dari suatu organisasi perusahaan agar lokasi yang tepat, dapat membantu organisasi dapat beroperasi dengan lancar, efektif dan efesien.
Adapun tujuan dari penempatan lokasi yang tepat dan efektif, pada dasarnya adalah :
 Dapat dipunyai kemampuan untuk melayani pembeli atau konsumen
 Dapat mudah mendapatkan bahan mentah atau bahan baku yang cukup
 Dapat mudah mendapatkan tenaga kerja
 Dapat memungkinkan untuk di adakan perluasan usaha dikemudian hari
c. Prosedur umum pembuatan keputusan penetapan lokasi
Perusahaan yang baru akan mengkhususkan penetapan lokasinya pada area tertentu dimana pemiliknya berada diarea tempat tinggalnya. Demikian pula dengan halnya menajer perusahaan kecil, selalu ingin tetep menjaga kegiatan operasinya, sehingga lokasinya berada dihalaman belakang dari tempat tinggalnya.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan penempatan lokasi
Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi keputusan penetapan lokasi. Sering pula terjadi, bahwa satu atau beberapa faktor sedimikian pentingnya. Sehingga faktor-faktor itu menjadi dominan dalam pengambilan keputusan.
a. Faktor utama yang diperhatikan dalam keputusan penetapan lokasi
 Faktor faktor utama
 Faktor faktor sekunder
 Faktor faktor penunjang lainnya
Faktor faktor yang tercangkup dalam faktor faktor utama adalah :
 Letak dari pasar produk hasil organisasi perusahaan
 Letak dari sumber bahan baku yang dibutuhkan organisasi
 Tersedianya fasilitas dan jaringan transportasi
 Tersedianya supply dari buruh atau tenaga kerja
 Terdapatnya fasilitas sumber daya
b. Faktor sekunder dalam keputusan penetapan lokasi
 Rencana masa depan
 Biaya dari lahan/ tanah dan bangunan/gedung, terutama dalam hubungannya dengan rencana masa depan.
 Kemungkinan perluasan lahan dan bangunana
 Terdapatnya servicefacilities
 Terdapatnya fasilitas lembaga keungan
 Terdapatnya pasokan air
 Tinggi rendahnya pajak dan undang undang ketenagakerjaan
 Budaya masyarakat disuatu daerah
 Cuaca dan keadaan iklim daerah
 Kondisi dan struktur tanah
 Fasilitas perumahan yang ada di sekitar daerah itu.
c. Faktor penunjang lainnya
Dalam menentukan keputusan bagi penetapan lokasi suatu perusahaan kemungkinan terdapat faktor penunjang yang perlu diperhatikan. Dengan perkembangan globalisasi , maka akan dihadapi beberapa permasalahan antara lain :
 Perkembangan ekonomi pasar,
 makin lebih baiknya komikasi internasional,
 makin lebih cepatnya perubahan ,perjalanan, dan pengiriman dapat direalisasikan,
 Kualitas fisik fasilitas
 Kebijakan operasi usaha perusahaan
 Kualitas manajemen perusahaan
 Kemudahan aliran modal
 Terdapatnya perbedaan yang tinggi
3. Strategi penetapan lokasi suatu organisasi industri jasa
Umumnya lokasi dari perusahaan jasa ditentukan pada upaya mencapai volume bisnis dan revenue. Hal inilah yang menjadi perimbangan dalam penetapan lokasi usaha baru. Terdapat beberapa faktor yang dapat menentukan besarnya volume bisnis dan revenue, untuk perusahaan jasa, antara lain:
 Daya beli pelangan di area para pelanggan yang dituju.
 Kesesuaian atau compatibility dari service dan image
 Persaingan yang terdapat diarea itu
 Kualitas dari persingan
 Keunikan lokasi
4. Metode evaluasi alternatif lokasi
Untuk mengevaluasi alternatif lokasi, terdapat beberapa teknik guna membantu pegevaluasiannya :
 Analisis-laba-volume
 Faktor rating
 Metode pusat gravitasi
C. Penyusunan Tata Letak (Layout)
Setiap susunan tata letak dari mesin dan peralatan operasi, haruslah bertujuan untuk dapat mendukung keberhasilan pencapaian tujuan organisasi perusahaan. Setiap susunan tata letak peralatan dan fasilitas organisasi perusahaan, haruslah dapat meningkatkan upaya pencapaian :
 Efisiensi operasi produksi organisasi perusahaan
 Keberhasilan dukungan pembentukan laba usaha perusahaan
1. Pemahaman tentang penyusunan tata letak
Penyusunan tata letak merupakan keputusan untuk mengintegrasikan sistem dalam operasi produk. Dengan pengintegrasian ini, maka mesin dan peralatan, tempat kerja dan gudang haruslah dapat menjamin agar jadwal operasi produksi dapat berjalan secara efektif.
2. Jenis-Jenis Tata Letak
Terdapat beberapa jenis penyusunan tata letak organisasi perusahaan yaitu sbb:
 Tata letak kantor atau officelayout
 Tata letak ritel atau retail layout
 Tata letak pergudangan atauwarehouse
 Tata letak penempatan yang tetap
 Tata letak yang berorientasi pada proses
 Tata letak bagi penyusun mesin dan peralatan
 Tata letak yang berorientasi pada produk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar